BANDAR LAMPUNG – Kepala Dinas Pendidikan Lampung, Thomas Ameriko, bersama timnya, kembali melakukan kegiatan penetrasi dan refleksi literasi di wilayah Cabang Dinas Dua, yang meliputi Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, dan Tanggamus, pada Senin 20 Oktober 2025. Kegiatan ini dipusatkan di SMA Negeri 2 Pringsewu dan dihadiri oleh ratusan guru, kepala sekolah, dan perwakilan OSIS.
Thomas Ameriko menegaskan bahwa refleksi literasi merupakan upaya mendasar untuk meningkatkan kemampuan membaca, memahami, dan mengolah informasi bagi seluruh ekosistem pendidikan.
“Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memahami, menginterpretasi, membuat, dan berkomunikasi dalam dunia yang penuh informasi dan digital,” kata Thomas Ameriko.
Ia menekankan agar upaya penguatan literasi tidak hanya difokuskan pada siswa, tetapi juga pada para guru dan penggerak pendidikan, mengingat data menunjukkan masih rendahnya kualitas pendidik di Lampung.
Strategi Memperkuat Literasi
Didampingi Kabid SMA Diona Katharina, S.Sos., M.Pd., dan Kacabdin 2 Rodi Hayani Samsun, S.H., M.IP, Thomas Ameriko memaparkan beberapa strategi untuk memperkuat literasi:
Membaca Secara Teratur: Mendorong pembacaan beragam teks, baik fiksi maupun nonfiksi, yang sesuai dengan minat.
Memanfaatkan Teknologi: Menggunakan teknologi informasi sebagai media literasi, termasuk literasi digital, komunikasi daring, dan pembuatan konten.
Ciptakan Lingkungan Mendukung: Membangun suasana yang nyaman dan fokus untuk belajar literasi, baik di rumah maupun di sekolah.
Refleksi Mendalam dan Pemahaman Kritis: Setelah membaca, melatih diri untuk menanyakan hal-hal kritis, seperti perbedaan isi teks dengan pengalaman pribadi atau bagaimana pemahaman berubah setelah membaca.
Terapkan Strategi Membaca Efektif: Memecah teks panjang menjadi bagian-bagian pendek, melatih diri menemukan kata kunci, dan membuat catatan pertanyaan.
Thomas Ameriko juga memberikan warning kepada para guru dan pihak sekolah untuk kembali kepada titah sebagai pendidik, dengan meningkatkan kinerja dan tanggung jawab.
“Data menunjukkan betapa rendah kualiatas pendidik di Lampung selama ini. Artinya bukan saatnya lagi, bukan jamannya lagi. Kita harus membangkitkan kualitas pendidikan di Lampung tentunya dengan literasi,” pungkasnya.
Post a Comment