Belajar dari Negara Lain, Jangan Hentikan Program MBG


Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Indonesia yang baru berjalan beberapa bulan telah menghadapi tantangan serius. Kasus keracunan makanan yang menimpa ribuan siswa dalam dua pekan terakhir memang menimbulkan kegelisahan dan kritik keras di masyarakat—reaksi yang wajar mengingat kesehatan anak adalah prioritas utama. Namun, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: apakah menghentikan program MBG adalah solusi terbaik?

Melihat pengalaman negara lain menunjukkan bahwa insiden keamanan pangan bukanlah alasan untuk menyerah pada program strategis ini.


Pelajaran dari China dan India
Insiden keracunan makanan sekolah bukanlah hal baru, bahkan di negara-negara yang memiliki program makan gratis skala besar:

China: Sempat diguncang kasus keracunan makanan sekolah pada 2013 dan 2025. Alih-alih menghentikan program, pemerintah China menindak tegas penyedia makanan yang nakal dan memperketat regulasi pengawasan. Program tetap berjalan dengan sistem yang lebih ketat.

India: Mengalami tragedi besar pada 2013 ketika 22 anak meninggal akibat makanan yang terkontaminasi pestisida. Respons pemerintah India bukan menghentikan program makan siang gratis—salah satu yang terbesar di dunia, menjangkau 120 juta anak—melainkan memperbaiki sistem secara fundamental. Langkah yang diambil meliputi pengetatan inspeksi dapur, pelibatan masyarakat, dan peningkatan regulasi distribusi.

Pengalaman kedua negara ini menunjukkan bahwa masalah di lapangan bisa terjadi, tetapi krisis harus dijadikan momentum perbaikan, bukan alasan penghentian.


Prioritaskan Perbaikan, Bukan Pembubaran
Program MBG di Indonesia masih berada di tahap sangat awal. Manfaatnya, yaitu memberikan akses gizi kepada jutaan anak di pelosok negeri, terlalu besar untuk dihentikan.

Solusi yang paling tepat dan berkelanjutan adalah:

Audit Menyeluruh: Melakukan audit higienitas dan operasional mendalam terhadap semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur penyedia makanan.

Penegakan Hukum: Menindak tegas dan mencabut izin mitra yang terbukti lalai atau nakal, serta memastikan adanya sanksi pidana jika ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian fatal.

Sistem Pengawasan Terpadu: Melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan secara rutin dalam pengujian sampel makanan dan sanitasi dapur.

Menghentikan MBG akan menghilangkan investasi besar bagi masa depan bangsa dan berpotensi mengembalikan jutaan anak pada risiko malnutrisi. Indonesia harus belajar dari China dan India, yaitu menjadikan krisis ini sebagai dorongan untuk membangun sistem pengawasan yang kuat, akuntabel, dan berintegritas.

Post a Comment

Previous Post Next Post