![]() |
ilustrasi |
PESAWARAN – Warga Dusun Sukarame, Desa Pasar Baru, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, mengeluhkan pembangunan sumur bor senilai Rp80 juta dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024. Pasalnya, sejak selesai dibangun hingga kini, fasilitas tersebut tidak berfungsi dan belum memberikan manfaat bagi masyarakat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sumur bor yang diklaim rampung itu tak pernah mengalirkan air layak konsumsi. “Air sempat keluar sebentar, tapi keruh dan bau, setelah itu mati total. Padahal anggarannya Rp80 juta,” ujar seorang warga, Rabu (13/8).
Ironisnya, warga yang membutuhkan air bersih justru masih bergantung pada sumur pribadi milik salah satu warga. “Masyarakat di sini malah ngambil air dari sumur saya,” tambahnya.
Kepala Desa Pasar Baru, Fitria Nurhuda, saat dikonfirmasi mengakui pembangunan sumur bor tersebut memang menggunakan DD sekitar Rp80 juta dengan kedalaman 50 meter. Ia mengklaim kualitas air sebenarnya bagus, namun belakangan mesin pompa kerap mengalami gangguan. “Kemarin laporannya mesin mati, Pak RT sudah bawa ke rumah untuk dicek,” jelasnya melalui pesan WhatsApp.
Namun, keterangan kepala desa itu dinilai berbanding terbalik dengan kondisi lapangan. “Apa yang disampaikan Bu Kades berbeda dengan kenyataan. Faktanya, sumur bor tidak berfungsi. Kami menduga kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan anggaran,” tegas warga lainnya.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum, Inspektorat, dan Dinas PMD Pesawaran segera turun tangan untuk menindaklanjuti kasus ini, sekaligus mengaudit kembali penggunaan anggaran dana desa.
Post a Comment