Bandar Lampung, 9 Juli 2025 – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya fenomena LGBT di lingkungan pendidikan. Ia mengungkapkan bahwa bukan hanya siswa, bahkan sejumlah guru dan kepala sekolah juga diduga telah terpapar perilaku menyimpang tersebut.
Hal itu disampaikan Thomas saat menerima kunjungan enam tokoh agama dan masyarakat Lampung, Selasa (8/7), di ruang kerjanya. Pertemuan berlangsung dalam suasana serius dan penuh keprihatinan terhadap perkembangan perilaku LGBT yang dinilai semakin terbuka, termasuk di media sosial.
“Kami membawa kegelisahan masyarakat. LGBT ini sudah masuk ke sekolah-sekolah, bukan hanya siswa, tapi juga pendidik,” kata K.H. Ahmad Sulaiman, juru bicara pertemuan tersebut.
Sementara itu, Dr. H. Firmansyah menambahkan bahwa komunitas LGBT di media sosial kini beranggotakan belasan ribu orang. Ia mendorong institusi pendidikan agar mengambil peran aktif dalam melindungi generasi muda.
“Ini bukan lagi isu tersembunyi. Kami ingin dunia pendidikan menjadi garda terdepan mitigasi,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Thomas menegaskan bahwa sistem pendidikan nasional berlandaskan konstitusi dan nilai luhur bangsa.
“Tujuan pendidikan kita adalah membentuk insan yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Segala bentuk penyimpangan nilai itu harus dicegah,” ujar Thomas.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan, termasuk dugaan keterlibatan ASN dan kepala sekolah dalam komunitas LGBT.
“Saya tahu ada kepala sekolah yang terpapar. Ini serius,” tegasnya.
Dinas Pendidikan Siapkan Surat Edaran Mitigasi
Sebagai langkah konkret, Dinas Pendidikan Provinsi Lampung akan menerbitkan surat edaran kepada seluruh satuan pendidikan. Surat tersebut akan memuat panduan pencegahan perilaku menyimpang serta materi edukasi mengenai nilai-nilai moral dan bahaya LGBT.
“Kami akan bergerak terukur, sesuai koridor hukum dan wewenang. Edukasi adalah kunci, dan sekolah punya peran strategis,” pungkas Thomas.
Pertemuan ini menandai dimulainya sinergi antara pemerintah dan tokoh masyarakat dalam menjaga moralitas di lingkungan pendidikan. Upaya kolektif ini diharapkan menjadi fondasi bagi pembangunan karakter generasi muda yang sesuai dengan jati diri bangsa.
Post a Comment