Komisi V DPRD Lampung Dorong Peningkatan Kualitas Guru, Bukan Sekadar Kuantitas

BANDAR LAMPUNG — Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, menegaskan perlunya pergeseran fokus kebijakan pendidikan dari aspek kuantitas menuju peningkatan kualitas, khususnya dalam hal kompetensi tenaga pendidik.



Menurutnya, selama ini kebijakan pendidikan masih terlalu terpusat pada pencapaian angka, bukan mutu yang berdampak langsung terhadap kualitas pembelajaran.


“Selama ini kita baru bicara kuantitas, belum menyentuh kualitas secara serius. Ketika kita coba ukur indikatornya, ternyata masih jauh dari standar yang diharapkan,” ujar Yanuar, Selasa (17/6/2025).
Kompetensi Guru Jadi Kunci

Yanuar menyebut bahwa peningkatan kompetensi guru merupakan kunci dalam upaya membenahi kualitas pendidikan di Lampung. Ia menekankan bahwa program peningkatan ini harus berdampak nyata, bukan sekadar memenuhi syarat administratif demi mendapatkan tunjangan.

“Kita ingin agar peningkatan kompetensi guru tidak sekadar formalitas. Pendidikan kita butuh peningkatan kualitas yang nyata,” tegasnya.
Investasi SDM Tidak Populer, Tapi Penting

Ia juga menyadari bahwa program pengembangan sumber daya manusia (SDM), termasuk pendidikan, bukanlah pilihan populer dalam politik anggaran. Pasalnya, hasil dari investasi ini tidak bisa dirasakan dalam waktu singkat.

“Biasanya kepala daerah lebih memilih pembangunan fisik karena hasilnya bisa langsung dilihat. Bangun jalan hari ini, besok sudah bisa dilalui. Tapi kalau investasi SDM, hasilnya baru tampak 4–5 tahun ke depan,” katanya.

Komitmen Komisi V

Sebagai Ketua Komisi yang membidangi pendidikan, Yanuar menegaskan bahwa Komisi V DPRD Lampung terus berkomitmen mengawal peningkatan kualitas pendidikan. Pihaknya juga telah memanggil Dinas Pendidikan untuk membahas langkah-langkah konkret terkait peningkatan mutu guru dan sistem pembelajaran.

“Komisi V tidak akan berhenti mendorong hal ini. Kami akan terus kawal agar kebijakan pendidikan ke depan benar-benar berorientasi pada mutu dan pengembangan kapasitas guru secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post