Tewas Mengenaskan, Perambah Asal Jateng Diduga Diterkam Harimau di Hutan TNBBS Lampung Barat

 


Lampung Barat – Seorang pria bernama Sudarso alias Sondong (50), warga asal Grobogan, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan di kawasan hutan Talang Sakimin, Dusun Mekarsari, Pekon Sukadamai, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, pada Selasa, 27 Mei 2025.

Korban diduga kuat menjadi mangsa Harimau Sumatera saat tengah melakukan aktivitas perambahan di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Informasi dari warga setempat menyebutkan bahwa terakhir kali Sudarso terlihat pada Sabtu, 24 Mei 2025. Kecurigaan mulai muncul pada Senin (26/5) setelah rumah korban tampak kosong, makanan di dapur membusuk, dan tidak ada aktivitas seperti biasanya.

Tim pencari yang terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, Polisi Hutan, petugas TNBBS, serta warga, melakukan pencarian sejak Selasa pagi. Saat menyusuri semak belukar di sekitar lokasi, mereka menemukan jejak tapak harimau, cangkul dan celana korban, serta potongan tulang tangan dan tengkorak manusia.

“Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, hanya tersisa bagian kepala dan tangan, dan jasad sudah mulai membusuk,” ujar Dandim 0422/LB Letkol Rinto Wijaya.

Proses evakuasi berlangsung dramatis karena lokasi penemuan berada di wilayah yang sulit dijangkau. Jenazah berhasil dibawa keluar dan langsung dilarikan ke Puskesmas Air Hitam untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis.

Letkol Rinto menegaskan bahwa korban merupakan petani yang diketahui merambah hutan dan kuat dugaan tewas akibat serangan Harimau Sumatera, satwa yang kini semakin sering berkonflik dengan manusia akibat penyempitan habitat.

“Ini bukan yang pertama. Sejak akhir 2024 hingga pertengahan 2025, sudah lima korban jiwa tercatat akibat konflik manusia dan harimau di wilayah ini,” tambahnya.

Kejadian tragis ini kembali menjadi peringatan serius akan perlunya pengelolaan kawasan penyangga hutan secara lebih ketat dan upaya pelestarian satwa liar, agar tragedi serupa tidak terus terulang.

Pemerintah daerah bersama lembaga konservasi diminta untuk meningkatkan sosialisasi, patroli, dan mitigasi konflik satwa liar, terutama di wilayah rawan perambahan seperti TNBBS.

Post a Comment

Previous Post Next Post