Bertemu Tokoh Lampung Sai, AHY Kenang Persahabatan Sjachroedin ZP dan SBY


Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Ketua Umum DPP Lampung Sai, Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP di kediaman Sjachroedin Jl Kacapiring, Pakiskawat, Bandar Lampung, Selasa (17/1).



Pada pertemuan tersebut hadir Anggota DPR RI Teuku Riefki Harsya, Zulkifli Anwar, dan Marwan Cik Asan. Kemudian Bupati Waykanan Raden Adipati Surya, Ketua Demokrat Lampung Edy Irawan dan Rycko Menoza serta tokoh-tokoh lainnya.

"Saya ingin menyapa para tokoh dan berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Lampung Sai," kata AHY pada pertemuan tersebut.

Anak Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) itu bercerita, saat di perjalanan, istrinya Anisa Pohan bertanya mengapa AHY diundang bertemu Sjachroedin ZP yang merupakan politisi PDIP.

"Saya jelasin, untuk Pak SBY, Pak Sjachroedin itu contoh senior yang luar biasa, beliau selalu menceritakan itu. Beliau ini tiga tahun di atas ayah saya," kata AHY.

Menurut AHY, persahabatan sang ayah dengan Sjachroedin ZP memberikan banyak contoh luar biasa, salah satunya meskipun berbeda platform politik tapi tidak mengurangi persahabatan, saling mendukung dan menghormati.

"Saat Pak Sjachroedin purnatugas di kepolisian dan jadi Gubernur Lampung, Pak SBY jadi Presiden. Mereka banyak berdiskusi mengenai kemajuan daerah, salah satunya pembangunan Itera (Institut Teknologi Sumatera)," kenang AHY.

Persahabatan dua jendral itu, kata AHY masih terjalin. Pada tahun 2017 saat dirinya kalah Pemilihan Gubernur Jakarta dan memutuskan berlibur ke Eropa, salah satunya Kroasia, kebetulan saat itu Sjachroedin ZP menjabat sebagai duta besar.

"Kami sekeluarga disambut hangat sekali bersama KBRI. Sampai disiapkan nasi goreng buatan Indonesia. Jadi saya merasakan getaran hari ini, terimakasih Pak Sjachroedin," ucap pria berusia 44 tahun itu.

Menutup sambutannya, Lampung Sai dapat terus memajukan masyarakat Lampung melalui berbagai aspek terutama budaya yang bisa makin mendunia.

Ketua Harian Lampung Sai, Rycko Menoza mengenalkan Lampung Sai sebagai perkumpulan yang tidak membedakan ras atau agama apapun yang ada di Lampung.

"Silaturahmi saat SBY presiden ayah saya gubernur tidak pernah putus. Kontribusi ide-ide ayah saya dan Pak SBY saat menjabat, salah satunya pembangunan Itera yang diinginkan Pak SBY agar ada kampus teknik di luar Jawa," kata anak Sjachroedin ZP itu.

Sjachroedin ZP mengatakan, perbedaan warna bendera itu biasa. Warna merah, kuning, putih, biru hitam itu biasa, yang perlu dijaga adalah persatuan dan kesatuan.

"Saya bilang ke Pak SBY, yang jendral cukup kita pak, anak kita biarin aja. Karena Agus ini sungguh berat untuk bisa di atas bapaknya, bisa terseok-seok. Tapi mudah-mudahan dengan berbagai dukungan tidak ada yang mustahil. Terima kasih Agus, salam hormat untuk pak SBY," tutur Sjachroedin ZP.

Post a Comment

Previous Post Next Post