Kunker, Cerita Perjalanan Sulpakar 2 Hari 1 Malam di Rawajitu

Agenda Kunjungan Kerja (Kunker) Penjabat Bupati Mesuji Drs. Sulpakar, M.M., ke seluruh kecamatan se-Kabupaten Mesuji di mulai dari Kecamatan Rawajitu Utara.


Dihadapan Ketua PWI Mesuji Apriadi, SE., dan anggota, ia mengatakan. Dirinya telah memulai Kunker di Kecamatan RJU selama 2 hari 1 malam. Dengan melihat bagaimana kehidupan sosial masyarakat disana.

Menurutnya, masyarakat RJU memiliki aktivitas dan punya semangat yang tinggi untuk hidup.

Karena, pada saat turun kejalan, waktu siang jam kerja, ia tidak melihat anak-anak yang nongkrong di warung.

“Tidak ada Pak Kominfo, semua beraktivitas dengan kerjaan masing-masing. Kita mungkin bisa menemukan suatu daerah anak-anaknya di isi dengan nongkrong di cafe dan gitar-gitaran, tapi ini tidak,” ulangnya pada Masirudin Kadis Kominfo Mesuji di Rumah Santap Hambakung.

Artinya tambah dia, disitu suatu unsur bahwa masyarakat nya punya semangat hidup cukup tinggi.

Terkait, sama hal nya dengan orang tua yang lanjut usia mendekati tidak produktif. Ketika turun kepasar di dampingi Asisten dan beberpa OPD, dia melihat banyak orang tua beraktivitas, berdagang secara normal dan serius dalam melakukan transaksi.

“Kita perhatikan ada yang menganggap bahwa itu hanya sampingan. ‘Ah.. biarkanlah istri yang bekerja saya hanya mengasuh. Tapi ini tidak, anggota keluarga itu semua saling bahu membahu untuk melakukan aktivitas di pasar. Nah, ini luar biasa.
Artinya ingin makmur, ingin hidup sejahtera itu rakyat banyak peluangnya. Saya lihat itu kehidupan sosial masyarakat,” kata Sulpakar.
Sarana Prasarana Infrastrustur Menjadi Kendala.

Tapi, lanjutnya, yang menjadi kendala ialah sarana dan prasarana infrastruktur yang mesti menjadi perioritas utama.

“Begitu kita lihat dan rasakan ya itu kondisi. Itulah perjanan saya,” bebernya.

Akan tetapi, terkait jalan tersebut sedang di diskusikan ditingkat OPD, untuk mencari solusi terbaik.

“Hanya doa dari seluruh masyarakat dan dukungan PWI, apa yang menjadi usaha serta keinginan bisa cepat kita rasakan. Ini tugas kami, maka kami bangun disiplin tanggungjawab, supaya kita bisa menerobos ke Lembaga Kementerian (LK). Inilah yang dilakukan selama 45 hari dalam melaksanakan tugas,” terangnya.
Salah Satu Temuan Besar Adalah Abrasi.

Disela-sela Tim Penanggulangan Implasi Daerah (TPID), ia sempat menginstruksikan ke OPD seperti Bapedda dan Dinas Pekerjaan Umum, segera menghubungi Kepala Balai Besar Sungai Mesuji Sekampung (BBSMS) untuk membahas salah satu temuan yang paling besar tentang abrasi.

Dikatakannya, untuk memperbaiki abrasi itu bukan kewenangan Pemerintah Daerah, terlebih Pemda Mesuji tidak mungkin mampu karena butuh dana mencapai triliunan.

Bahkan, untuk anggaran APBD selama satu tahun tidak sampai triliun, bagaiman bisa membangun.

“Saya sudah telpon beliau Pak Ir. Alexander. Dia berjanji akan segera turun lapangan. Kita tidak ada daya dan mampu yang kuat. Inilah cara kita menyalurkan atau menyampaikan kepihak tertentu yang punya kewenangan,” cetusnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post