Sejak Walikota Eva Dwiana Ribuan Guru Honor Kota Bandar Lampung Tak Terima Insentif Bulanan

Bandar Lampung  - Sudah tahun ini, insentif guru honorer dan berencana memberi beasiswa untuk guru berkuliah, pemda Kota Bandar Lampung tidak berjalan. Ribuan guru honor SD dan SMP se-Kota Bandar Lampung belum menerima insentif Rp250-Ro300 ribu perbulan, Selasa 24 Mei 2022.


“Jaman pak Herman HN, kita bibayarkan persemester, atau enam bulan sekali. Dan sejak Walikota Bu Eva, atau dua tahun ini, belum ada yang di bayarkan. Kita mu protes dan bertanya denagn siapa, nanti malah salah. Karena itu bantuan Pemda dan janji Walikota untuk membantu kesejahteraan guru honor,” kata salah seorang Guru Honor SMP di Bandar Lampung.


Menurut dia yang tidak mau disebut namanya, selama ini proses pembayaran insentif guru honor, dibayarkan enam bulan pertahunnya, dan akan dibayarkan tahun depannya untuk yang enam bulannya. “Jadi misal tahun 2018, dibayar enam bulan, nanti tahun 2019 dibayar enam bulan lagi, gitu terus menerus. Tapi terhitung dua tahun ini belum ada yang dibayar,” katanya.

Padahal, kata Dia, pada peringatan Hari Guru Nasional Kamis 25 November 2022, yang dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Baitul Jannah, Jalan Pramuka, Kelurahan Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Walikota Eva Dwiana berjanji akan lebih memperhatikan kesejahteraan guru honor.

Walikota mengakui bahwa untuk insentif memang agak lambat, karena alasan Covid-19. Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung merosot. “Tapi katanya sedikit demi sedikit mau memperbaiki PAD. Tapi masa karena covid-19 dan PAD, kita jadi korban janji,” katanya.


Sebelumnya, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana berjanji bahwa Pemda Kota Bandar Lampung akan memperhatikan kesejahteraan guru. Walikota berjanji akan memberikan beasiswa pendidikan S1 dan S2 kepada para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Kita akan berikan itu Insya Allah, tapi secara bertahap, mudah-mudahan jika pendidikan guru lebih baik, tingkat pendidikan di Bandar Lampung juga akan jauh lebih baik,” katanya.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bandarlampung, Yuni Herwanto menyatakan bahwa jumlah guru honorer (SD dan SMP) saat ini yang menjadi anggota PGRI di Bandar Lampung ada sekitar 1500 guru, sedangkan jumlah totalnya kurang lebih 3000 guru baik sekolah negeri dan swasta.


“Memang dari pemeritah pusat itu kan ada ya insentif guru honorer sebesar Rp300 ribu yang dibayar per tiga bulan itu. Tapi kami memang memaklumi keterlambatan tersebut karena memang situasinya saat itu masih pandemi. Tapi itu juga sudah mulai dibayar,” kata Yuni Herwanto.

Tidak hanya itu, Yuni Herwanto meminta pemerintah agar lebih memperhatikan guru khususnya honorer terkait insentif tersebut. “Guru honorer itu kan sebenarnya ada yang negeri dan swasta. Pokoknya yang Non PNS itu disebut honorer. Tidak semua sekolah itu menggaji guru honorernya rendah, contohnya sekolah swasta Persit misalnya, itu ada tingkatan gaji yang sudah bagus dan dibayar sesuai golongan dan masa kerja. Nah kalau guru honorer murni yang baru lulus itu memang bisa saja gajinya di bawah Rp500 ribu,” ungkapnya.


Meskipun demikian, sampai saat ini PGRI terus mendorong pemerintah agar guru khususnya honorer juga bisa mendapatkan pembayaran setara UMK (Upah Minimum Kota) juga seperti pekerja secara umum. “Tapi kami tetap mengharapkan supaya pembayaran guru juga bisa setara UMR, karena guru juga kan profesi, sudah termasuk ketenagakerjaan. Kalau di sekolah itu kan honor itu kecil, sebulan ada yang Rp250-300 ribu, tapi tentu tidak semua sekolah seperti itu, karena ada juga sekolah bonafit yang bisa menggaji honorernya dengan layak,” jelasnya.

Terakhir pembayaran insentif guru honor era kepemimpinan Wali Kota Bandar Lampung Drs. Hi. Herman, pada bulan Oktober tahun 2020 lalu. Herman HN menggelontorkan dana hampir Rp11 miliar untuk diberikan kepada guru honorer mulai jenjang TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs yang jumlahnya mencapai 7.038 orang. Dengan masing-masing guru Rp1,5 juta untuk 6 bulan.

Insentif bagi guru formal itu terhitung sejak Januari hingga Juni atau semeter satu 2020. Termasuk insentif kepada guru honor PAUD nonformal untuk 725 orang yang nilainya mencapai Rp435 juta.


Untuk guru nonformal masing-masing orang mendapat Rp600 ribu. Sama untuk selama 6 bulan. Insentif ini baru mulai diberikan pada 2020 ini. Insentif untuk 7.763 guru honorer, itu disalurkan ke masing-masing rekening bank guru melalui salah satu bank yang ditunjuk Pemkot, pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Post a Comment

Previous Post Next Post