Rekornya di MotoGP Gagal di Pecahkan Rosi, Ago Merasa Lega

UNDERCOVER - Keputusan Valentino Rossi meninggalkan lintasan menuai berbagai respons. Salah satunya legenda MotoGP, Giacomo Agostini, yang mengaku lega rekornya aman.




Kamis (5/8/2021), pembalap Petronas Yamaha SRT tersebut memutuskan untuk gantung helm akhir musim nanti. Pernyataan tersebut diutarakan dengan tenang dan tanpa emosi berlebihan.

Banyak faktor yang mendorongnya untuk mundur dari MotoGP, salah satunya adalah prestasi yang menurun seiring dengan bertambahnya usia. Bahkan pasokan motor Yamaha YZR-M1 dengan standar terbaru tak bisa mendongkrak prestasinya.

Situasi kompetisi pun sudah berbeda dengan masa lalu, yang membuat Rossi sulit menyaingi para pembalap muda. Harapan untuk menaklukkan titel juara dunia ke-10 pun pupus.

Beragam faktor tersebut membuat banyak orang yang menduga bahwa pria 42 tahun itu akan pensiun. Agostini menyoroti reaksi Rossi yang cenderung datar.

“Saya sudah menyangka (Rossi pensiun), ketika mendengar tentang konferensi pers. Saya tahu dia akan pensiun. Saya tidak melihat dia emosional, sepertinya dia sudah memutuskan beberapa hari lalu dan sudah mengelola emosinya,” ujarnya dikutip dari GPOne.com.

“Karena itu sulit, keputusan ini berat bagi atlet siapa pun. Tergantung pada kekhususan, hari itu akan datang cepat atau lambat, tapi pasti tiba bagi setiap orang.

“Saya yakin kalau dia akan berhenti, semakin waktu berlalu, kian buruk hasilnya. Begitulah bagi para olahragawan, kalau tidak, saya akan balapan sampai umur 80 tahun.”

Mantan pembalap yang akrab disapa Ago itu mengenang momen ketika ia memutuskan mundur dari dunia balap motor pada 1977.

“Seperti yang saya katakan berkali-kali, saya menangis tiga hari karena saya meninggalkan cinta terbesar dalam hidup dan percaya pada saya, tidak ada (kegembiraan) seperti naik podium dengan 60 ribu penggemar bersorak untuk Anda.

“Kebahagiaan, sukses, adrenalin tidak sebanding dengan hal lain. Jika sekarang mereka mengatakan setelah periode enam bulan terakhir Sergio Matarella, mereka memilih saya sebagai Presiden Republik Italia, pasti saya senang, tapi seperti ketika saya masih jadi pembalap,” tuturnya.

Ketika menatap rekornya 15 kali juara dunia dan 122 kemenangan tak bisa dipatahkan Rossi, Agostini gembira.

“Saya mengaku senang bahwa Valentino berhenti tanpa pernah mematahkan rekor saya. Saya yakin dia manusia. Meski tanpa pernah mengalahkan pencapaian saya, tapi dia tetap seorang juara sejati,” katanya dilansir La Gazzetta dello Sport.

“Tapi, cepat atau lambat, akan ada seseorang yang mencapai rekor ini. Prestasi dibuat untuk ditaklukkan tapi saya tidak keberatan menjaganya untuk beberapa waktu.

“Masih ada Marc Marquez yang bisa menjangkau (rekor) saya), dia masih muda dan bisa saja melakukan itu.”

Dalam 26 musim berkiprah di ajang balap motor, Rossi menaklukkan 1 gelar juara dari kelas 125cc, 1 250cc, 1 500cc dan 6 kali ketika level premier ganti nama jadi MotoGP. Ia memenangi 115 lomba dari 423 start.

Sementara, Agostini masih bercokol di puncak dengan 15 juara dunia, diikuti Angel Nieto dengan 13 titel. Rossi berdiri sejajar dengan Mike Hailwood.

Post a Comment

Previous Post Next Post