BANDAR LAMPUNG, 26 Desember 2025 – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung memicu musibah tanah longsor dan kerusakan bangunan di wilayah pemukiman padat. Pada Jumat pagi (26/12) sekitar pukul 08.30 WIB, sebuah tembok pembatas rumah ambruk dan menimpa hunian warga di Gang Marwan Atas, Kelurahan Suka Jawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat.
Insiden ini mengakibatkan kerusakan material yang cukup parah dan menyebabkan tiga orang warga harus dilarikan ke fasilitas medis terdekat.
Kronologi dan Dampak Kerusakan
Berdasarkan data di lapangan, tembok pembatas setinggi beberapa meter milik Tohari (35) runtuh akibat tidak kuat menahan debit air hujan. Reruntuhan material tersebut langsung menghantam bagian rumah Muhammad Khadafi (26) yang berada di posisi lebih rendah.
Kerugian materiil akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp20 juta. Selain bangunan yang ringsek, tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka:
Muhammad Khadafi (26): Luka di bagian kepala (mendapat 5 jahitan).
Alinawati (59): Luka robek pada kaki kanan (mendapat 3 jahitan).
Agustina (22): Mengalami luka lecet di sekujur tubuh.
Sinergi Forkopimcam dalam Penanganan Darurat
Merespons laporan warga, tim gabungan yang terdiri dari Babinsa Koramil Suka Jawa, Bhabinkamtibmas, BPBD Kota Bandar Lampung, serta unsur Forkopimcam Tanjungkarang Barat langsung terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor.
Babinsa setempat menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan medis yang layak dan mencegah adanya longsor susulan.
"Sesuai perintah komando, keselamatan warga adalah prioritas utama. Proses evakuasi berjalan lancar berkat koordinasi solid antara TNI, Polri, BPBD, dan perangkat kelurahan. Kami hadir untuk meringankan beban masyarakat di masa sulit seperti ini," ujar Babinsa Suka Jawa.
Langkah Pemulihan Selanjutnya
Camat Tanjungkarang Barat bersama Lurah Suka Jawa dan tim BPBD saat ini tengah melakukan pendataan mendalam terkait kebutuhan rehabilitasi bangunan yang rusak. Personel BPBD tetap disiagakan di lokasi untuk memantau stabilitas tanah, mengingat curah hujan yang diprediksi masih tinggi di wilayah Bandar Lampung.
Pemerintah daerah mengimbau warga yang tinggal di daerah lereng atau pemukiman padat dengan kontur tanah miring untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan retakan pada tembok atau talud di sekitar hunian mereka.
.webp)
Post a Comment