Dengar Aspirasi Warga Buay Bahuga, Gubernur Mirza Janjikan Jembatan Gantung dan Pemulihan Lahan Tani



WAY KANAN, 21 Desember 2025 – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan persoalan mendasar di wilayah ujung Kabupaten Way Kanan. Dalam kunjungan kerja ke Kampung Nuar Maju, Kecamatan Buay Bahuga, Jumat (19/12/2025), Gubernur berdialog langsung dengan warga untuk merespons keluhan terkait jembatan putus hingga penurunan kualitas lahan pertanian.

Solusi Jembatan Vital Sukadana

Salah satu momen emosional dalam dialog tersebut adalah saat Sunti Rahayu, warga Kampung Sukadana, melaporkan bahwa jembatan penghubung utama sepanjang 54 meter di kampungnya telah terputus sejak tahun 2019. Putusnya jembatan ini menjadi hambatan besar bagi mobilitas warga dan anak-anak sekolah.

Menanggapi hal itu, Gubernur Mirza menyadari keterbatasan APBD Kabupaten dan menawarkan solusi melalui koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

"Kami akan upayakan melalui fasilitas Bantuan Presiden (Banpres) atau program jembatan gantung dari Pemerintah Pusat yang saat ini sedang dalam tahap inventarisasi data. Kami akan koordinasikan agar segera masuk skala prioritas," ujar Gubernur Mirza.

Pemulihan Kesuburan Tanah dengan POC Hayati

Di sektor pertanian, Suradi, perwakilan Gapoktan Sukabumi, menyampaikan kekhawatiran petani atas menurunnya kesuburan tanah akibat intensitas tanam yang tinggi (IP 300–400). Merespons permintaan bantuan pembenah tanah, Gubernur menawarkan solusi teknologi hayati yang lebih berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi Lampung mendorong penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Hayati sebagai alternatif pembenah tanah yang efisien.

  • Target Way Kanan: 20 titik percontohan dengan cakupan lahan seluas 6.400 hektare.

  • Metode: Aplikasi sejak pengolahan tanah hingga fase generatif.

  • Himbauan: Petani diminta memperbanyak penggunaan kompos untuk mengembalikan kesehatan tanah secara alami.

Instruksi Data Desa Digital (Se-Desa)

Menutup dialog, Gubernur menginstruksikan seluruh Kepala Kampung untuk proaktif dalam pembaruan data melalui program "Se-Desa". Gubernur menekankan bahwa validitas data, termasuk data spasial lahan pertanian, sangat krusial agar bantuan pemerintah tepat sasaran dan kebutuhan riil masyarakat terpantau secara real-time.

"Data desa harus diperbarui terus. Dengan data yang akurat, pemerintah provinsi bisa memonitor potensi dan apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat di lapangan," pungkasnya.


Poin Utama Dialog Gubernur:

  1. Akses Publik: Pengajuan dana pusat untuk pembangunan kembali jembatan Sukadana.

  2. Keberlanjutan Tani: Transformasi dari pembenah tanah kimia ke POC Hayati.

  3. Akuntabilitas: Digitalisasi data desa untuk mempermudah distribusi bantuan.

Post a Comment

Previous Post Next Post