Bulog Lampung Selatan Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Idulfitri 2026, Stok Beras Tembus 29 Ribu Ton

 

KALIANDA – Perum Bulog Kantor Cabang Lampung Selatan memberikan jaminan kepada masyarakat terkait ketersediaan stok pangan strategis. Stok pangan dipastikan aman tidak hanya untuk menghadapi masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), tetapi juga mencukupi hingga memasuki masa Ramadan dan Idulfitri 2026 mendatang.

Kepala Bulog Lampung Selatan, Fedrial Farhan, menyatakan bahwa ketahanan pangan di wilayahnya saat ini berada dalam posisi yang sangat kuat. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi lonjakan permintaan selama libur sekolah dan arus mudik akhir tahun.

Cadangan Beras dan Komoditas Strategis

Hingga akhir Desember 2025, Bulog Lampung Selatan menguasai cadangan pangan dengan rincian sebagai berikut:

  • Beras: 29.628 ton (siap digunakan untuk stabilisasi harga melalui program SPHP).

  • Minyak Goreng: 4.800 liter.

  • Gula Pasir: 3 kuintal (dengan tambahan pasokan 1,5 ton dalam waktu dekat).

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Stok beras kami sangat mencukupi dan siap digelontorkan sebagai instrumen stabilitas harga apabila terjadi gejolak di pasar," ujar Fedrial Farhan dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Penyaluran Bantuan Pangan Capai 104 Ribu KPM

Selain menjaga stok di gudang, Bulog juga telah menuntaskan penyaluran Bantuan Pangan alokasi Oktober dan November 2025. Bantuan ini menyasar 104.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Lampung Selatan.

Setiap KPM menerima bantuan berupa 10 kg beras dan 2 liter minyak goreng per tahap. Dengan selesainya dua alokasi tersebut, total bantuan yang telah diterima masyarakat adalah 20 kg beras dan 4 liter minyak goreng. Program ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi akhir tahun.

Menjaga Keseimbangan Harga di Hulu dan Hilir

Fedrial menegaskan komitmen Bulog untuk bertindak sebagai penyeimbang pasar. Hal ini dilakukan dengan mengawasi dua titik utama:

  1. Tingkat Petani: Memastikan harga beli tidak jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

  2. Tingkat Konsumen: Menjaga agar harga bahan pokok di pasar tidak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

  3. Gambar food supply chain management from farm to consumer
    Getty Images

"Kami menjaga keseimbangan dari hulu ke hilir. Petani terlindungi dengan harga yang layak, dan konsumen mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau," tambahnya.

Melalui sinergi dengan pemerintah daerah, Bulog Lampung Selatan optimistis stabilitas ekonomi daerah akan terus terjaga, mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung Selatan secara berkelanjutan.

Post a Comment

Previous Post Next Post