Kodim 0410/KBL Gelar Apel Kebangsaan dan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat, Tekankan Semangat Pahlawan untuk Hadapi Bencana 2025

 


BANDAR LAMPUNG, 5 November 2024 – Kodim 0410/KBL menggelar Apel Kebangsaan dan Apel Kesiapan Tanggap Darurat secara serentak di Lapangan Saburai Enggal, Tanjung Karang Pusat, pada Rabu (5/11) pagi. Kegiatan yang dipimpin oleh Walikota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, S.E., M.Si., ini bertujuan memperingati Hari Pahlawan sekaligus mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi tahun 2025.

Dua Pesan Utama Dandim: Kebangsaan dan Kesiapsiagaan

Apel gabungan yang dihadiri oleh seluruh pimpinan dan unsur Forkopimda, termasuk Dandim 0410/KBL Kolonel Arm Roni Hermawan, S.H., M.M., dan Kapolresta Bandar Lampung, ini mengusung tema "Memaknai Hari Pahlawan dengan Kesiapsiagaan."

Dalam amanat Dandim yang dibacakan oleh Walikota, terdapat dua penekanan utama:

  1. Semangat Kepahlawanan: Apel menjadi momentum untuk mempertebal semangat kebangsaan, memperkuat persatuan, dan meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara.

  2. Kewaspadaan Bencana: Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang diprediksi terjadi pada tahun 2025.

“Bencana hidrometeorologi dapat terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kita harus selalu siap siaga dan meningkatkan kapasitas kita,” tegas Dandim Roni Hermawan dalam amanat tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya memiliki rencana kontinjensi yang baik, sarana prasarana yang memadai, serta koordinasi yang kuat antar instansi untuk mengurangi risiko dan melindungi warga.

Dihadiri Seluruh Komponen Kota

Apel yang dimulai pukul 07.00 WIB ini berlangsung khidmat, dihadiri oleh jajaran kepala OPD, camat, lurah, serta seluruh babinsa, babinkamtibmas, dan unsur linmas se-Kota Bandar Lampung.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada jasa pahlawan, tetapi juga merupakan langkah nyata dan proaktif Pemerintah Kota bersama TNI-Polri dalam membangun ketahanan nasional dan melindungi keselamatan masyarakat Bandar Lampung dari segala tantangan, baik kebangsaan maupun kebencanaan.


Apakah Anda ingin saya mencari tahu detail rencana kontinjensi atau sarana prasarana apa saja yang disiagakan oleh Pemkot Bandar Lampung untuk menghadapi bencana hidrometeorologi 2025? Tentu. Berdasarkan permintaan Anda, saya telah melakukan pencarian untuk mengidentifikasi detail rencana kontinjensi dan sarana prasarana yang disiapkan Pemkot Bandar Lampung untuk menghadapi bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, dll.) di tahun 2025.

Meskipun tidak ditemukan detail spesifik sarana dan prasarana yang disiagakan dalam apel 5 November 2024, data dari dokumen dan laporan kegiatan Pemkot/BPBD Bandar Lampung menunjukkan langkah-langkah kesiapsiagaan yang lebih luas:


🛠️ Detail Kesiapsiagaan Bencana Pemkot Bandar Lampung (Amanat Apel Kodim 0410/KBL)

Amanat Dandim 0410/KBL dalam apel kebangsaan menekankan perlunya rencana kontinjensi yang baik dan sarana prasarana yang memadai. Berdasarkan data dan laporan Pemkot/BPBD Bandar Lampung, berikut adalah fokus kesiapsiagaan yang telah dan sedang dilakukan untuk menghadapi ancaman hidrometeorologi 2025:

1. Rencana Kontinjensi dan Mitigasi Jangka Panjang

BPBD Kota Bandar Lampung dan Pemprov Lampung telah menyusun dan memperkuat strategi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, yang berfokus pada mitigasi dan kesiapsiagaan:

  • Penyusunan Dokumen Kontinjensi: Dokumen Rencana Kontinjensi (Renkon) telah disusun sebagai landasan strategi dan operasional dalam penanganan darurat bencana.

  • Pengelolaan Air Terpadu: Pemprov Lampung dan Pemkot Bandar Lampung berfokus pada penanganan banjir melalui:

    • Pengerukan sungai untuk meningkatkan kapasitas tampungan air.

    • Peningkatan kapasitas drainase kota.

    • Optimalisasi waduk dan bumbung, serta pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal di titik rawan banjir.

  • Pencegahan Longsor: Melalui himbauan dan edukasi untuk menghindari aktivitas di kawasan rawan longsor saat hujan.

  • Peringatan Dini: Diperlukan penggunaan sistem peringatan dini dari BMKG yang terintegrasi.

2. Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM)

Meskipun laporan Renja BPBD Kota Bandar Lampung Tahun 2025 mengakui adanya keterbatasan SDM dan sarana prasarana, beberapa upaya yang telah dilakukan meliputi:

  • Penyediaan Sarana Evakuasi: Pemprov Lampung telah menyediakan dan menyalurkan bantuan berupa perahu karet serta bantuan logistik (sembako, obat-obatan, family kids) kepada masyarakat terdampak banjir.

  • Aktivasi Posko: BPBD Kota Bandar Lampung pernah mengaktifkan posko Tanggap Darurat Kekeringan dan Kekurangan Air Bersih.

  • Tim Reaksi Cepat (TRC): Keberadaan TRC BPBD Kota Bandar Lampung diyakini dapat mempercepat penanganan bencana, meskipun terdapat kebutuhan penambahan personel dan sarana prasarana pendukung.

  • Penguatan Personel Gabungan: Apel kebangsaan yang melibatkan jajaran TNI-Polri (Babinsa, Babinkamtibmas) serta Linmas menunjukkan kesiapan personel gabungan untuk diterjunkan saat tanggap darurat.

3. Peningkatan Kapasitas Masyarakat

Program kesiapsiagaan difokuskan pada peningkatan literasi masyarakat dan aparatur melalui:

  • Pembentukan Tim Tangguh Bencana di tingkat Kelurahan dan Kecamatan (meskipun diakui pembentukannya masih kurang optimal).

  • Simulasi Tanggap Darurat Bencana di lingkungan kampus dan fasilitas publik lainnya.


Informasi ini memberikan konteks lebih lanjut mengenai "rencana kontinjensi" dan "sarana prasarana" yang dimaksud dalam amanat Dandim 0410/KBL.

Post a Comment

Previous Post Next Post