Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Pondasi Gedung PAUD di Waysulan Dibongkar dan Diganti Cor Beton






LAMPUNG SELATAN, 1 November 2025 – Proyek pembangunan Gedung PAUD KB Permata Hati di Banjar Sari Waysulan, Lampung Selatan, menjadi sorotan setelah pondasi teras pendopo bangunan tersebut dibongkar ulang. Pembongkaran ini diduga terjadi karena pondasi awal yang menggunakan batu bata tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang seharusnya.


Perubahan Teknis Pasca Pemberitaan

Awalnya, proyek yang didanai oleh APBN Pendidikan Pusat ini ramai diberitakan oleh media karena kualitas bangunannya yang diragukan. Tim media yang melakukan kontrol sosial di lokasi menyaksikan perubahan signifikan:

Pondasi Awal: Menggunakan batu bata.


Pondasi Perbaikan: Sudah dibongkar dan diganti menggunakan cor beton sluf.

Perubahan mendadak ini memunculkan dugaan kuat adanya kejanggalan teknis yang tidak mengacu pada Rencana Anggaran Biaya (RAP) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Tindakan Tegas Camat Waysulan

Pihak Pemerintah Kecamatan Waysulan bertindak cepat menanggapi keluhan kualitas pekerjaan ini. Camat Waysulan, Fitri Hidayat, membenarkan bahwa pondasi tersebut diminta untuk dibongkar.


“Benar bahwa pondasi bangunan Gedung sekolahan Permata Hati dibongkar lagi dikarenakan itu hasil pengecekan turun ke lapangan, karena melihat pondasinya pakai batu bata. Maka dari itu kami selaku dari pihak pemerintah kecamatan langsung tanggap dengan tegas minta dibongkar kembali, ganti pakai cor beton,” jelas Camat Waysulan saat dikonfirmasi.

Camat juga telah mengingatkan penanggung jawab proyek, yaitu Kepala Sekolah KB Permata Hati, Ibu Tuti Handayani, agar pelaksanaan proyek harus sesuai dengan aturan atau spesifikasi dan mengedepankan kualitas pekerjaan.

Sebelumnya, Kepala Sekolah KB Permata Hati, Ibu Tuti Handayani, sempat menyatakan bahwa bangunan tersebut sudah sesuai dengan aturan RAP, namun pembongkaran ini mengindikasikan adanya dugaan kejanggalan dalam pelaksanaan teknis.

Pengawasan Minim

Hingga berita ini ditayangkan, awak media mengalami kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak pelaksana dan pengawas. Kepala tukang proyek tidak berada di lokasi maupun di rumahnya saat dicari.

Tim media juga belum pernah bertemu dengan pihak konsultan pengawas di lokasi pekerjaan. Para media berharap agar konsultan bekerja lebih profesional dalam mengawasi pembangunan yang menggunakan dana APBN ini demi memastikan kualitas bangunan yang maksimal dan bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Post a Comment

Previous Post Next Post