Ancaman Megathrust Nyata, BPBD Lampung Perkuat Kesiapsiagaan di Lima Zona Rawan Pesisir




BANDAR LAMPUNG, 4 November 2025 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung secara intensif memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di wilayah pesisir. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap potensi ancaman gempa besar atau megathrust yang berpotensi memicu gelombang tsunami.

Lima Daerah Masuk Zona Rawan Utama

Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, menegaskan bahwa potensi megathrust bukan sekadar isu, melainkan ancaman nyata yang perlu diantisipasi, terutama di zona antara Provinsi Banten dan Lampung.

Sedikitnya lima kabupaten dan kota di Lampung telah diidentifikasi masuk dalam zona rawan terdampak jika megathrust terjadi:

Kabupaten Lampung Selatan

Kabupaten Pesawaran

Kabupaten Tanggamus

Kabupaten Pesisir Barat

Kota Bandar Lampung

Strategi Penguatan Kesiapsiagaan BPBD

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Lampung telah melaksanakan sejumlah program komprehensif, melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan lembaga internasional:

Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana): Di wilayah pesisir, masyarakat dilatih secara mandiri untuk membuat peta rawan, menyusun rencana kontinjensi, dan menentukan jalur evakuasi. Pelatihan ini turut melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) dari luar negeri.

Simulasi di Kawasan Perkotaan: Simulasi kebencanaan juga gencar digelar di sekolah, kampus, dan kantor pemerintahan di Kota Bandar Lampung untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat perkotaan menghadapi skenario gempa besar atau tsunami.

"Kami sudah beberapa kali melakukan pelatihan berskala kecil bagi siswa dan pegawai agar tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa atau peringatan tsunami,” jelas Rudy.

Desakan Keterlibatan Semua Pihak

Rudy Sjawal Sugiarto menekankan bahwa kesiapsiagaan masyarakat adalah faktor utama dalam menekan dampak bencana. Oleh karena itu, ia mengimbau pemerintah daerah di lima wilayah rawan tersebut untuk terus memperkuat koordinasi dan kesiapan di tingkat lokal.

“Ini bukan pekerjaan satu instansi. Semua pihak harus terlibat agar masyarakat benar-benar siap menghadapi kemungkinan terburuk,” pungkasnya, mendesak kerja sama multisektor dalam mitigasi bencana.

Post a Comment

Previous Post Next Post