Pringsewu – Budayawan kenamaan Ki Sujiwo Tejo melontarkan kritik tajam terhadap melemahnya semangat pelestarian bahasa daerah di kalangan generasi muda Lampung.
Dalam Pringsewu Kultural Festival yang digelar di Pringsewu, Jumat malam (17/10/2025), Sujiwo Tejo menyoroti fenomena berkurangnya kebanggaan anak muda Lampung dalam menggunakan bahasa ibu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
“Lampung sendiri, kalau kritik saya, tolong para mudanya mulai bangga lagi berbahasa Lampung,” ujar Sujiwo Tejo, dikutip dari RRI, Sabtu (18/10/2025).
Dalang, penulis, dan musisi yang dikenal nyentrik itu menilai, dibandingkan daerah lain, anak muda Lampung terkesan kurang percaya diri dalam menggunakan bahasa daerahnya.
“Karena mungkin Lampung termasuk daerah yang anak-anak mudanya kurang bangga terhadap bahasa sendiri,” tegasnya.
Sujiwo Tejo juga mengingatkan bahwa semangat Sumpah Pemuda jangan disalahartikan. Menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, kata dia, tidak berarti menyingkirkan atau merendahkan bahasa daerah.
Ia menegaskan, bahasa daerah adalah bagian dari jati diri bangsa yang harus dijaga keberadaannya.
“Bahasa menunjukkan sebuah bangsa. Cara membunuh bangsa itu gampang: bunuhlah bahasanya,” tandasnya.
“Bahasa Lampung jangan sampai punah,” tambahnya.
Kehadiran Ki Sujiwo Tejo di Pringsewu Kultural Festival merupakan bagian dari acara puncak yang digagas oleh Polres Pringsewu. Dalam festival tersebut, ia membawakan lakon wayang kulit berjudul “Semar Barang Jantur”, yang terinspirasi dari karya Kapolres Pringsewu AKBP Yunnus Saputra.

Post a Comment