Diduga Aniaya ART Selama 8 Tahun, Oknum Dokter PNS di Bandarlampung Dipolisikan






BANDARLAMPUNG – 17 Oktober 2025 - Kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali mencuat di Bandarlampung. Seorang asisten rumah tangga (ART) bernama RB (45) melaporkan majikannya, DM, yang diketahui merupakan oknum dokter berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu puskesmas di Bandarlampung, atas dugaan penganiayaan yang berlangsung selama delapan tahun.

Didampingi kuasa hukum dan keluarganya, RB resmi melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Bandarlampung pada Selasa (14/10/2025). Laporan itu bermula dari insiden terakhir ketika korban dituduh mencuri uang oleh majikannya. Meski membantah keras tuduhan itu, DM disebut tetap melakukan tindakan kekerasan.


“Saya dituduh mencuri uang, padahal saya tidak pernah melakukannya,” ujar RB, Jumat (17/10/2025).

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami lebam di mata kiri dan memar di bagian punggung akibat pukulan menggunakan gagang sapu dan siku tangan. Kekerasan itu diduga terjadi di rumah pelaku di kawasan Kecamatan Tanjungsenang, Bandarlampung.

Lebih lanjut, RB mengaku kekerasan semacam itu bukan baru pertama kali terjadi. Ia menyebut telah mengalami perlakuan kasar sejak mulai bekerja pada 2017, bahkan tidak pernah menerima gaji tetap selama delapan tahun bekerja.


“Kalau saya butuh uang, saya minta sedikit, dan setiap kali dikasih selalu dicatat oleh majikan,” katanya.

Tak hanya DM, korban juga menuturkan bahwa suami dan anak laki-laki pelaku turut melakukan kekerasan fisik.


“Kepala saya sering dipukul pakai handphone dan sapu oleh suami majikan. Anak laki-lakinya juga pernah meninju wajah saya,” ungkapnya.

Penderitaan RB berakhir setelah ia berhasil melarikan diri pada 10 Oktober 2025, ketika sedang membuang sampah di depan rumah majikan. Ia kemudian meminta perlindungan kepada keluarga dan memutuskan menempuh jalur hukum.

Kasus ini kini ditangani oleh tim kuasa hukum dari Kantor Wahyu Widiyatmiko, S.H. & Partners untuk pendampingan lebih lanjut. Sementara itu, pihak kepolisian disebut tengah memproses laporan dan mengumpulkan alat bukti serta keterangan saksi.

Post a Comment

Previous Post Next Post