ACEH SINGKIL – Kisah hidup Melda Safitri (33), seorang ibu di Aceh Singkil, menjadi sorotan publik setelah ia diceraikan oleh suaminya yang berprofesi sebagai Satpol PP, hanya tiga hari menjelang sang suami dilantik dan menerima SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Melda, yang selama ini diketahui mendukung perjuangan suaminya dengan berjualan sayur untuk menopang ekonomi keluarga, harus menelan pil pahit. Setelah perceraian, suaminya dikabarkan menikah lagi dengan wanita lain, dan Melda bersama dua putrinya terpaksa meninggalkan rumah yang mereka tinggali.
Momen haru kepergian Melda dan kedua putrinya dari rumah menjadi viral di media sosial. Sayangnya, viralnya video tersebut kini justru membawa masalah baru.
Intimidasi dan Ancaman Hukum Setelah Video Viral
Melda Safitri dan para tetangganya kini menghadapi ancaman hukum yang diduga datang dari pihak mantan suaminya. Ancaman ini diungkapkan oleh pemilik akun Facebook @Lovika Susana Dewi Bangun, yang diunggah ulang oleh Safitri.
Menurut Lovika, Safitri dan tetangganya mendapatkan intimidasi dan ancaman karena tetangga tersebut memposting video perpisahan. "Yang paling parahnya tetangga kak Safitri diintimidasi bahkan diancam akan dipenjarakan karena tidak terima dan marah memposting video tersebut," tulis Lovika.
Lovika mempertanyakan unsur pidana dalam video tersebut, sebab video itu disebut murni hanya menampilkan momen perpisahan tanpa memuat foto, kata-kata kasar, atau penyebutan nama yang bersangkutan. Lovika pun memperingatkan oknum yang melakukan intimidasi untuk menghentikan tindakan tersebut.
Kronologi Perceraian: Berjuang Bersama, Ditinggal Saat "Rezeki" Datang
Safitri menceritakan bahwa perubahan sikap suaminya mulai terlihat setelah lolos seleksi PPPK. Perceraian dipicu oleh pertengkaran kecil pada 14 Agustus, ketika suaminya marah karena tidak ada lauk di meja makan.
"Dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah," ujar Safitri.
Perselisihan memuncak keesokan harinya. Saat Safitri membalas omelan suaminya, sang suami langsung membungkus pakaian dan pergi. Ketika kembali, ia langsung mengucapkan talak.
"Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya," ungkap Safitri.
Tiga hari setelah talak tersebut, tepatnya pada 18 Agustus, suaminya dilantik menjadi PPPK. Safitri meyakini perceraian itu terjadi karena suaminya ingin "jabatan".
"Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama," sesalnya.
Melda Safitri mengungkapkan bahwa ia ikut menyiapkan pakaian dan atribut Korpri suaminya dari hasil berjualan sayur dan gorengan. "Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan... Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK," tuturnya pilu.
Dua bulan pasca perceraian, Melda Safitri kini harus menghidupi kedua anaknya dari hasil berjualan gorengan dan minuman seribuan di depan rumah.

Post a Comment