Bandar Lampung – 23 Oktober 2025 – Pemerintah Provinsi Lampung menunjukkan respons cepat dan nyata terhadap kisah pilu Gina Dwi Sartika (16), remaja yang terpaksa putus sekolah karena menjadi korban perundungan (bullying) akibat latar belakang ekonomi keluarganya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mewakili Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, langsung mengunjungi kediaman Gina di Bandar Lampung pada Rabu (22/10/2025).
Kunjungan ini merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah Provinsi Lampung untuk memastikan hak pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu terpenuhi.
“Ini adalah bentuk perhatian dari Bapak Gubernur Rahmat Mirzani Djausal. Beliau sangat tersentuh dengan kisah Gina yang sempat viral dan berpesan agar anak ini tidak menyerah terhadap keadaan,” ujar Thomas Amirico.
Pemerintah Tanggung Seluruh Biaya Pendidikan
Thomas Amirico menegaskan, sebagai komitmen Gubernur Rahmat Mirzani Djausal untuk memastikan semua anak di Lampung mendapatkan akses pendidikan yang layak, Pemerintah Provinsi Lampung akan menanggung seluruh biaya pendidikan Gina dan kedua adiknya, termasuk perlengkapan sekolah.
Mereka akan disekolahkan kembali melalui program Sekolah Rakyat.
“Pemerintah hadir dan berpihak kepada rakyat kecil. Tidak boleh ada anak di Lampung yang tidak bisa sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi,” tegasnya.
Sebelumnya, kisah Gina menyentuh publik setelah ia mengaku sering diejek dan dihina oleh teman-temannya di SMPN 13 Bandar Lampung karena ibunya berprofesi sebagai pemulung. Akibat tekanan mental tersebut, Gina memilih berhenti sekolah saat duduk di kelas VIII.
Ibunda Gina, Misna Megawati, menyambut baik bantuan tersebut. “Harapan saya anak-anak saya bisa jadi orang sukses, jangan seperti saya yang nggak tamat SD,” ucapnya haru.
Pesan Anti-Perundungan
Thomas Amirico berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesulitan yang dialami anak-anak di lingkungan pendidikan.
“Semua anak punya hak untuk bermimpi dan bersekolah. Stop bullying, karena dampaknya bisa menghancurkan masa depan anak-anak kita,” pungkas Thomas, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif.
(Catatan: Pihak sekolah, melalui Wakil Kepala Sekolah SMPN 13 Bandar Lampung, Abdul Rohman, membantah adanya perundungan, menyebut Gina keluar karena rasa minder dan faktor keluarga.)

Post a Comment