Mahasiswa Sindir Proyek Bermasalah dengan Sumbang Material, Desak Gubernur Copot Kadis BMBK Lampung



Bandar Lampung – Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar aksi unjuk rasa menyoroti dugaan buruknya kualitas proyek infrastruktur yang dikerjakan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung.

Aksi yang berlangsung di depan kantor Dinas BMBK pada Kamis (11/9/2025) itu berlangsung unik. Selain berorasi, massa aksi yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN RIL membawa semen dan batu split sebagai simbol sindiran.

Menurut Ketua Umum Senat Mahasiswa FTK UIN RIL, Muhammad Daffa Azhari, aksi tersebut lahir dari keresahan atas dugaan praktik kotor dalam pelaksanaan proyek infrastruktur di Lampung.

“Simbol material ini kami bawa sebagai sindiran bahwa proyek BMBK diduga jauh dari spesifikasi teknis dan rawan permainan. Kami juga menyoroti adanya dugaan setoran proyek serta keterlibatan oknum anggota DPRD,” tegas Daffa.
Tiga Tuntutan Mahasiswa

Dalam aksinya, mahasiswa yang menamakan diri sebagai Gerakan Peduli Pembangunan Provinsi Lampung itu menyampaikan tiga tuntutan utama:


Mengusut dugaan adanya setoran 20 persen pada proyek-proyek Dinas BMBK Provinsi Lampung.


Mengusut dugaan keterlibatan anggota DPRD Provinsi Lampung dalam praktik proyek.


Mendesak Gubernur Lampung untuk mencopot Kepala Dinas BMBK karena dianggap gagal memimpin pembangunan yang berkualitas.
Komitmen Kawal Pembangunan

Daffa menegaskan, gerakan mahasiswa bukan sekadar kritik, melainkan bentuk kepedulian agar pembangunan di Lampung tidak dicemari kepentingan segelintir pihak.

“Kami berencana melanjutkan aksi dengan penggalangan dana untuk kembali menyumbangkan material bangunan lebih banyak lagi sebagai bentuk kritik kami terhadap bobroknya proyek,” pungkasnya.

Aksi ini menambah sorotan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas proyek infrastruktur di Provinsi Lampung.

Post a Comment

Previous Post Next Post