Hasil TKA Siswa SMA Di Lampung: Hanya 10–14 Persen Tembus Standar PTN




Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung menggelar Tes Kompetensi Akademik (TKA) bagi siswa kelas XII SMA se-Lampung sebagai persiapan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2026.

Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan bank soal dengan lima level. Assesmen awal ini dilakukan di empat daerah di Lampung.

“Hasilnya cukup menyedihkan karena soalnya level 1. Di Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro, dari 4.671 siswa yang mengikuti tes, hanya 14 persen atau hanya 643 siswa yang mampu menembus standar universitas terkemuka,” kata Thomas, Kamis (18/9/2025).

Sementara di Bandar Lampung dan Lampung Selatan, dari 8.118 peserta, hanya 878 siswa atau 10,8 persen yang dinyatakan lolos.

“Meski begitu, kami anggap hasil sebagai pijakan awal untuk perbaikan. Dari hasil ini akan kita lakukan treatment khusus di sekolah,” jelasnya.

Melihat hasil ini, Disdikbud Lampung akan segera menggelar rapat bersama seluruh satuan pendidikan. Salah satu kebijakan yang dipersiapkan adalah pembentukan kelas khusus dan kelas prioritas bagi siswa kelas XII maupun kelas X yang disesuaikan dengan bakat dan minat.

Bahkan, Thomas menegaskan dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengundang seluruh lembaga bimbingan belajar (bimbel) di Lampung untuk duduk bersama.

"Kami ingin mendiskusikan treatment terbaik agar siswa mendapat materi terbaru seperti di bimbel. Selama ini, banyak yang berhasil tembus universitas justru karena materi bimbel, bukan murni dari sekolah," lanjutnya.

Selain itu, Disdikbud Lampung juga bakal melakukan tes bagi guru untuk menekankan pentingnya peningkatan kompetensi. Disdikbud tengah mempersiapkan pelatihan untuk guru mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta Bimbingan Konseling (BK).

Disdikbud juga menyiapkan laboratorium khusus untuk menguji standar kompetensi guru di 17 mata pelajaran.

“Kalau muridnya oke tapi gurunya tidak, tetap akan jadi masalah. Karena itu kami akan audit kinerja guru secara menyeluruh. Instrumen, lokasi tes, sampai peralatan sudah kami siapkan. Intinya, kita ingin transformasi pembelajaran di sekolah tidak lagi konvensional, tapi adaptif dengan materi ujian,” ungkapnya.

Thomas menambahkan, langkah ini sejalan dengan target kinerja utama (KPI) yang dicanangkan Gubernur Lampung dalam peningkatan kualitas pendidikan. Ia berharap, berbagai treatment yang dilakukan mampu membawa perubahan signifikan pada tahun mendatang.

“Mudah-mudahan dengan doa dan kerja sama semua pihak, transformasi pembelajaran dan peningkatan kualitas guru bisa benar-benar terwujud. Yang jelas, ada yang harus kita perbaiki bersama-sama, baik dari sisi siswa maupun guru,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post