BANDAR LAMPUNG – Sinergi antara Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov), Marindo Kurniawan, dalam menjalankan program pembangunan mulai membuahkan hasil nyata. Dengan mengadopsi pendekatan "Cattik Kanan, Pusau Kirei" (yang berarti merangkul dan mengayomi), keduanya fokus pada pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Pemerintah Provinsi Lampung melaporkan bahwa anggaran dan keuangan daerah stabil, dengan alokasi dana yang terserap dan manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Di bidang pendapatan, Pemprov Lampung melalui Bapenda terus berupaya menggali potensi pendapatan dari berbagai sektor.
Peningkatan Ekonomi dan Pertanian
Langkah-langkah yang diambil telah membuahkan hasil positif di beberapa sektor kunci:
Pendidikan: Gubernur Mirza telah menggratiskan biaya komite dan berupaya meningkatkan sarana belajar yang layak.
Ekonomi: Ekonomi Lampung menunjukkan tren positif dengan inflasi yang rendah dan daya beli masyarakat yang menguat.
Pertanian: Perjuangan Gubernur dalam mengatasi persoalan petani singkong kini mendapatkan respons. Pemerintah akan menerbitkan regulasi untuk memperbaiki tata niaga singkong, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Dukungan Pusat untuk Hilirisasi Produk Pertanian
Sebagai bukti nyata dukungan pemerintah pusat, Provinsi Lampung menerima alokasi dana sebesar Rp180 miliar untuk program peremajaan tanaman di sektor hulu. Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung swasembada pangan.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Abdul Roni Angkat, menyatakan bahwa Lampung menjadi target utama program hilirisasi dan investasi besar.
"Kami akan membawa program hilirisasi dan investasi yang besar untuk Lampung. Hilirisasi produk pangan di bagian hulu tersebut dilakukan melalui proses peremajaan, dan dalam pelaksanaannya akan disediakan benih, jasa penanaman hingga pengolahan tanah," ujar Abdul Roni Angkat.
Rencananya, setelah peremajaan selesai, tahun depan akan dibangun pabrik pengolahan di sektor hilir, seperti pabrik tapioka, kopi, cokelat, dan gula. Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Lampung.
Gubernur Mirza menyambut baik program tersebut, karena hilirisasi dinilai krusial untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang selama ini diekspor dalam bentuk mentah. "Banyak perusahaan yang ingin membangun pabrik di Lampung karena hasil perkebunan melimpah, lahannya luas, dan lokasi cukup strategis," tutup Mirza.
Post a Comment