Pesisir Barat — Demi menjaga lahan pertanian dari ancaman banjir yang kerap menyebabkan gagal panen, warga Pekon Way Suluh, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, bergotong royong memperbaiki saluran irigasi secara swadaya, Jumat (04/07). Inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap banjir yang hampir setiap musim hujan melanda wilayah pertanian mereka.
Langkah gotong royong yang diinisiasi Pemerintahan Pekon Way Suluh ini bertujuan memperkuat sistem pengairan sawah agar para petani dapat menjaga produktivitas lahan dan mengurangi risiko kerugian akibat gagal panen. Peratin Pekon Way Suluh, Al Khodri, menjelaskan bahwa dari total 50 hektare lahan pertanian yang mencakup tiga desa sekitar, sekitar 30 hektare di antaranya menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba.
“Sebagian besar irigasi di wilayah kami masih alami, belum memiliki talud penyangga. Akibatnya, debit air tidak stabil dan sering meluap ke sawah. Bahkan tidak jarang air sampai ke pemukiman warga dan merusak pondasi rumah,” ujar Al Khodri.
Karena itu, ia berharap ada dukungan dari pemerintah untuk segera membangun talud penahan air agar warga dan petani tidak terus-menerus dihantui kekhawatiran akan banjir yang bisa menyebabkan kerusakan dan kerugian besar.
Senada dengan itu, Harsono, salah satu warga Pekon Way Suluh, mengaku senang dengan adanya kegiatan gotong royong tersebut. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk memperbaiki irigasi, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan antarwarga.
“Namun, gotong royong saja tidak cukup. Kami butuh bantuan pemerintah untuk membangun talud secara permanen, supaya masalah banjir ini bisa diatasi dan tidak terus merugikan kami,” ungkap Harsono.
Warga berharap, aksi swadaya ini bisa menjadi sinyal kuat bagi pihak terkait bahwa masyarakat siap berkontribusi demi menjaga ketahanan pangan, tetapi tetap membutuhkan perhatian dan dukungan nyata dari pemerintah untuk solusi jangka panjang. (*)
Post a Comment