Suherman Tanggapi Isu Voice Note dan Aksi Demo Jalan Rusak di Pagelaran Utara: “Saya Tidak Ambil Pusing”

Pringsewu,  – Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu, Suherman, SE, akhirnya angkat bicara terkait isu rekaman suara (voice note) yang diduga berasal darinya, serta kaitannya dengan aksi demonstrasi warga Pagelaran Utara terkait kerusakan infrastruktur jalan di wilayah tersebut.

Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Sewunews, Suherman mengungkapkan bahwa voice note tersebut memang ia izinkan untuk direkam. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari strategi politiknya.

“Voice note itu memang saya izinkan direkam. Itu strategi saya untuk memetakan, siapa yang benar-benar tulus memperjuangkan kepentingan warga, dan siapa yang oportunis,” ujar Suherman.

Penjelasan Terkait Proyek Jalan Pagelaran Utara

Lebih lanjut, Suherman menjelaskan bahwa ruas jalan Pagelaran Utara sebenarnya telah menjadi perhatian pihak legislatif sejak beberapa tahun terakhir. Berbagai usulan telah disampaikan, salah satunya melalui skema Instruksi Presiden (Inpres).

Namun, menurutnya, proyek tersebut terdampak oleh dinamika transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang menyebabkan revisi anggaran di tingkat pusat.

“Kami sudah usulkan sejak dari Sukoharjo sampai ke Pajarmulia. Tapi kemudian ada perubahan politik nasional. Ini berdampak pada program, termasuk jalan Pagelaran Utara,” jelasnya.

Ia menyebut, anggaran senilai Rp4,2 miliar yang sebelumnya disiapkan kini mengalami penyesuaian.

APBD Tidak Mampu Biayai Proyek Besar

Suherman juga menekankan bahwa mengandalkan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk proyek infrastruktur besar adalah ekspektasi yang tidak realistis, mengingat keterbatasan anggaran daerah.

“Kalau mengandalkan APBD, bisa butuh dekade. Maka strategi yang logis adalah mengakses APBN. Kalau sudah masuk APBD, jalurnya jadi tidak sinkron lagi dengan Inpres,” paparnya.

Soal Voice Note dan Taktik Politik

Terkait voice note yang beredar dan menimbulkan berbagai persepsi di masyarakat, Suherman menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari dinamika politik.

“Saya tahu itu direkam. Saya biarkan. Saya ingin tahu mana yang memiliki integritas dan mana yang sekadar aktor momen,” tegasnya.

Ia juga mengklarifikasi bahwa dirinya tidak ingin Bupati yang baru dilantik ikut terkena dampak opini publik atas persoalan yang bukan menjadi tanggung jawab langsung kepala daerah tersebut.

“Saya tidak ingin opini publik langsung menyasar kepala daerah yang belum lama dilantik,” katanya.

Ajakan untuk Dialog

Kepada masyarakat, Suherman membuka ruang diskusi dan audiensi agar permasalahan dapat diselesaikan secara terbuka dan sehat.

“Saya tidak tersinggung. Kalau ada yang tidak sepakat, mari audiensi. Itu lebih sehat dibandingkan membangun persepsi dari potongan suara,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah tokoh masyarakat telah menjalin komunikasi langsung dengannya.

Upaya Ke Pemerintah Pusat

Terkait perbaikan jalan, Suherman memastikan bahwa proposal lengkap berikut lampiran pendukung tengah disiapkan untuk dikirim ke Kementerian PUPR sebelum akhir Juni.

“Kami juga sedang membangun komunikasi dengan DPR RI, khususnya Komisi V,” ujarnya.

Ia berharap, di bawah pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto, aspirasi warga Pagelaran Utara dapat ditelaah secara objektif dan ditanggapi dengan responsif.

“Saya optimistis. Pusat akan menelaah ini secara efisien dan, saya harap, responsif,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post