Provinsi Lampung - BPBD Provinsi Lampung bersama Pusat Riset Ekologi dan Etnobotani(PREE) dan Pusat Riset kewilayahan (PRW) Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan kolaborasi melakukan Penelitian di Pulau Sebesi dan Kota Bandar Lampung yang di laksanakan selama 13:hari pada 14 Juni -27 Juni 2025.
Dr. Vera Budi Lestari, M.Hum (PREE BRIN),
Dr. Fengky Marshandi, (PREE BRIN)
Dra Mulyati Rahayu, (PREE BRIN)
Dr. Devi Riskianingrum, MA (PRW BRIN)
Wahyu Hidayat, SH., MH (BPBD Provinsi Lampung)
Luthfi Salim, M.Sosio (UIN Raden Intan)
Menurut Wahyu Hidayat, SH., MH (BPBD Provinsi Lampung), Pulau Sebesi merupakan salah satu kawasan yang memiliki kekayaan ekologi sekaligus kompleksitas sosial-budaya yang tinggi. Sebagai pulau yang pernah terdampak langsung oleh letusan Gunung Krakatau 1883, tsunami Selat Sunda tahun 2018 dan aktivitas vulkanik Anak Krakatau, masyarakat Sebesi telah membangun sistem pengetahuan lokal dan spiritualitas yang khas dalam berhadapan dengan risiko alam.
"Dengan memadukan nilai-nilai spiritual, agama, dan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan, muncul sebagai pendekatan alternatif dalam studi keberlanjutan. Dalam konteks Sebesi, praktik spiritual dan ritual keagamaan kerap kali tidak hanya dipandang sebagai bagian dari tradisi budaya, tetapi juga sebagai instrumen kolektif dalam menjaga keseimbangan ekologis," Jelasnya
Menurutnya lagi, Penelitian ini bertujuan untuk:
Mengidentifikasi bentuk-bentuk ekologi spiritual yang hidup dalam masyarakat Sebesi serta perannya dalam kehidupan sosial dan lingkungan.
Mengeksplorasi sinergi antara nilai-nilai agama (Islam dan kepercayaan lokal) dan kearifan tradisional dalam menjaga kelestarian ekosistem Pulau Sebesi.
Merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis ekologi spiritual sebagai pendekatan inovatif dalam menghadapi persoalan lingkungan di wilayah kepulauan.Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah Bagaimana bentuk nilai-nilai spiritual, agama, dan kearifan lokal yang diimplementasikan oleh masyarakat Sebesi dalam praktik sehari-hari terkait kelestarian alam dan pengaruhnya terhadap pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, Siapa saja aktor yang berperan penting dalam mempengaruhi praktik nilai-nilai spiritual, agama, dan kearifan lokal terkait kelestarian alam, Bagaimana bentuk sinergi antara ajaran agama dan kearifan lokal yang terbukti dalam mendukung konservasi lingkungan di Pulau Sebesi, Bagaimana strategi keberlanjutan ekologi spiritual dapat dibangun untuk menghadapi ancaman lingkungan di Pulau sebesi. (Uc/Tim)
Post a Comment