Merayakan Idul Fitri 1445 H, Pekon Balak Kecamatan Batu Brak Sukses Gelar Tradisi Rutin Pesta Sekura

Lampung Barat | Tradisi Sekura merupakan salah satu warisan budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi Sekura populer di Provinsi Lampung, tepat nya di bumi Sekala Brak, Kabupaten Lampung Barat.


Tradisi tersebut sudah dikenal sejak zaman dahulu oleh masyarakat Kabupaten Lampung Barat, provinsi Lampung. Lalu, tradisi ini biasa diadakan saat merayakan Hari Raya Idul Fitri setiap tahun. Sekura juga dikenal sebagai Pesta Topeng.

Pesta Budaya Sekura atau Tradisi Sekura adalah salah satu gelaran budaya tradisional yang diadakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, Sekura diadakan mulai dari tanggal 1 Syawal sampai 6 atau 7 Syawal di kalender Hijriah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Sekura diadakan secara bergantian oleh Pekon satu ke Pekon yang lain. Pekon sendiri merupakan istilah yang digunakan di Lampung Barat untuk menyebut susunan daerah setingkat desa di bawah kecamatan.

Pada pandangan masyarakat umum, Sekura hampir sama dengan pentas teater di luar ruangan. Pesta ini digerakkan oleh masyarakat sebagai pelaku seninya. Makna tradisi Sekura mengandung pesan kemenangan, kebebasan, dan kegembiraan manusia dalam berkreasi dan berekspresi.

Dikarenakan memiliki makna kebebasan berkreasi, Sekura melibatkan topeng-topeng unik yang dibagi menjadi dua istilah digunakan oleh masyarakat yaitu sekura betik ( bagus) dan sekura kamak ( jelek ).Mereka menggunakan topeng atau merubah penampilan untuk mencerminkan berbagai aspek karakter, sifat, dan watak yang ada di dunia.

Sekura menjadi sebuah kesempatan untuk merayakan kegembiraan dan kebebasan berekspresi dalam suasana kebersamaan dan kerukunan kelompok dan memupuk tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama masyarakat.

Orang-orang mengenakan topeng dan mengubah penampilan di saat Sekura dengan cara yang menghibur. Tujuannya adalah memperkuat hubungan sosial dengan melakukan aktivitas yang melambangkan kebersamaan dan gotong royong.

Adapun perbedaan antara sekura betik dan sekura kamak, masing-masing dengan ciri khas sendiri. Sekura betik adalah mereka yang mengenakan topeng bersama dengan atribut yang menunjukkan kebersihan dan kesopanan.

Masyarakat yang termasuk Sekura betik akan mengenakan kacamata gelap dan penutup kepala, dan sering kali menggabungkan pakaian adat Lampung dalam penampilannya.

Sakura betik juga akan menggunakan kain selindang, atau kain khas masyarakat Lampung Barat. Selendang ini dihiasi motif Seminung dan Pesagi, dan biasanya digunakan sebagai selendang perpisahan dari masa lajang pada acara pernikahan.

Di sisi lain, sekura kamak adalah mereka yang menggunakan topeng bersama dengan atribut yang terbuat dari bahan kayu, potongan karung, dan berbagai jenis tanaman, daun-daunan yang ditempelkan ke tubuh si pelakon sekura.

Masyarakat yang memerankan Sekura Kamak menggunakan kostum yang terbuat dari bahan-bahan jelek atau bekas. Penampilan dan perilaku ditujukan untuk menciptakan kesan unik dan lucu.

Tradisi sekura juga melibatkan ribuan orang di masyarakat Lampung Barat dan menjadi cara masyarakat merayakan Idul Fitri. Selain itu, Ngejalang istilah lain dari pesta Sekura juga bertujuan untuk saling bersilaturahmi antara keluarga yang satu dari satu pekon ke pekon yang lainnya.

Biasanya pada pesta Sekura itu juga, ada istilah nyakak buah (panjat pinang) dimana disetiap pekon yang mengadakan pesta Sekura telah mendirikan beberapa pohon pinang yang diatasnya telah diletakkan bermacam-macam hadiah mulai dari pakaian, perabotan rumah tangga dan lainnya yang digantung untuk dipanjat dan diambil oleh sekura kamak.

Seperti pada tahun ini tepatnya hari ke- 4 Syawal 1445 Hijriah, di Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat mengadakan pesta Sekura atau tepatnya pada, Sabtu (13/04/2024).

Pada kesempatan pesta Sekura tahun ini, masyarakat Pekon Balak di koordinir oleh panitia penyelenggara yang terdiri dari bujang gadis (pemuda-pemudi) menyiapkan 10 pohon pinang untuk hiburan untuk dipanjat oleh para Sekura kamak yang datang dari berbagai pekon lainnya di Kabupaten Lampung Barat.

Dan biasanya untuk menertibkan para Sekura untuk memanjat pohon pinang tersebut, panitia telah membagi untuk satu pohon pinang dipanjat oleh sekura dari Pekon mana saja, begitu pula dengan waktu dimana pohon pinang tersebut boleh mulai dipanjat oleh sekura kamak telah ditentukan oleh panitia penyelenggara.

Gelaran pesta Sekura di Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, kali ini bisa dikatakan sukses dan meriah dan berjalan dengan aman, tertib dan kondusif.

"Pesta Sekura di Pekon Balak kali ini bisa dibilang cukup meriah dan sukses dan cukup ramai dikunjungi oleh para Sekura dan para penonton dari berbagai wilayah di Lampung Barat," ucap salah seorang pengunjung yang tidak ingin disebutkan namanya, Sabtu (13/04/2024).

Mereka merasa terhibur dengan adanya gelaran pesta Sekura di Pekon Balak kali ini.

"Kami merasa sangat terhibur dan senang bisa nonton gelaran pesta Sekura di Pekon Balak ini, karena disamping cukup ramai juga bisa bertemu dengan kerabat dan keluarga di momen hari raya Idul Fitri tahun ini," ucapnya.

Ditempat yang sama, salah seorang pengunjung bernama Alex yang berasal dari bukit kemuning Lampung Utara ditemani oleh pasangannya mengatakan sengaja datang ke Lampung Barat untuk menonton gelaran pesta Sekura yang di merupakan tradisi tahunan masyarakat Lampung Barat.

"Ya, kami berdua sengaja datang ke Pekon Balak ini dari bukit kemuning Lampung Utara untuk melihat dan menonton gelaran pesta Sekura di Lampung Barat yang memang diadakan setiap tahun pada saat hari raya Idul Fitri," ujarnya.

Untuk diketahui bahwa setiap tahun pada saat hari raya Idul Fitri, gelaran pesta Sekura di Lampung Barat setiap hari bukan hanya diadakan satu Pekon (Desa), akan tetapi biasanya diadakan oleh 2-3 Pekon secara bersamaan. ()

Post a Comment

Previous Post Next Post