Kecewa, Anggota DPRD Sebut Penyelanggara PRL 2024 Tidak Peduli Musisi Lampung




Pemrov Lampung beserta panitia akan menghadirkan sejumlah musisi luar daerah untuk menghibur masyarakat Lampung dalam acara Pekan Raya Lampung (PRL) pada Bulan Mei 2024 mendatang.

Berdasarkan postingan di Instagram @pekanrayalpg terdapat 11 musisi yang akan mengisi acara PRL. Dari 11 musisi hanya satu musisi daerah, Andika Mahesa yang masuk dalam daftar.

Sementara sepuluh diantaranya musisi dari luar daerah Lampung seperti, Guyon Waton, J-Rock, Feel Koplo, Momo X Geisha, Denny Caknan, Wali Band, Ghea Yhobi, Jono-Joni Nadine Amizah, Endank Soekamti.

Melihat itu, Anggota DPRD Lampung, Muhammad Djunaidi marah lantaran banyak musisi Lampung yang tidak dilibatkan.

"Saya sangat kecewa melihat bintang tamu PRL, kenapa penyelenggara tidak memberdayakan musisi Lampung. Lampung juga banyak musisi hebat yang bisa memotivasi generasi muda di Lampung ini untuk menyalurkan bakatnya," kata, M Junadi, Kamis (18/4).

Dia menegaskan, PRL adalah hajatnya orang Lampung. Orang-orang yang datang ke sana, ingin melihat hasil pembangunan lampung yang dipamerkan, mestinya jadi ajang unjuk prestasi bagi musisi dan seniman asal Lampung atau yang seniman yang mencintai Lampung.

"Ini menunjukkan bahwa penyelenggara PRL yang sekarang ini tidak mencintai seniman dan musisi Lampung. Bahkan boleh jadi mengecilkan keberadaan musisi Lampung, kalo orientasinya cuma bisnis, ya jadi EO independent aja kayak si ucup pop pesta pora itu," sambungnya.

Dia melanjutkan, grup band asal Lampung juga banyak yang sudah berhasil di nasional, bukan hanya Andika Mahesa "Kangen Band". Dia menyebutkan, ada The Potters, Hijau Daun, Batas Senja, ada Shilla Musik.

"Ada juga yang kalo ngobrol sama saya pake Bahasa Lampung itu Tri Suaka. Koplo dangdut di Lampung juga ada Kipas Tua, Mualana Ardiyansyah, penyanyi dangdut primadona pantura asal ambarawa juga ada si Nathalia," bebernya.

Kemudian, juara bintang pantura Indosiar asal Metro Lampung Vindi Artika. Ada DJ Abdi, Tam Sanjaya Kipas Pulas, Putra penyampai khasa, Khairudin Cikdin dan masih banyak lagi.

Menurutnya, penyelengara PRL harusnya bisa membuat kombinasi untuk mengenalkan penyanyi asal Lampung.

"Misalnya Deni Caknan itu kan nyanyi lagu jawa. Sebelum dia tampil kan bisa itu Tam Sanjaya atau Khairudin Cik Din muncul. Lalu sebelum Guyon Waton muncul bisa si Putra nyanyiin Penyampai Khasa. Kemudian sebelum Jono Joni kan bisa DJ Remix Dinda Acil," katanya.

Sehingga, kata Anggota Fraksi Demokrat ini, PRL menjadi ajang mengenalkan bahasa Lampung dan musik Lampung ke pengunjung.

Menurut Ketua DPC Demokrat Lampung Selatan ini, dengan banyaknya musisi luar mengisi acara PRL mencerminkan Pemprov Lampung dan penyelenggara tidak peduli terhadap seni dan bakat putra-putri daerah Lampung.

"Harusnya putra-putri daerah Lampung yang sudah sukses di dunia musik dikasih panggung, ini justru tidak dilibatkan. Saya selaku pencinta seni budaya Lampung sangat kecewa dengan Pemprov dan penyelengara PRL ini," tegasnya.

"Bagaimana penyanyi Lampung mau maju kalau tidak didukung dan dilibatkan pemrov dalam acara-acara besar begini," sambung pria yang kerap disapa Bung Adi itu.

Sebagai anggota DPRD Lampung Bung Adi minta PRL mengevaluasi penyanyi yang mengisi acara nantinya.

"Saya harap di evaluasi, kalau tidak bahaya ini," pungkas pendiri Laskar Lampung ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post