Perum Bulog Divre Lampung meluncurkan program kolaborice sebagai upaya membantu kesulitan usaha penggilingan padi rakyat untuk tetap bertahan hidup di masa sulit. Langkah ini merupakan terobosan membantu usaha penggilingan padi rakyat mengatasi sejumlah masalah.
Problematika usaha penggilangan padi rakyat di Provinsi Lampung antara lain, harga padi kian melonjak, hasil panen terus menurun akibat kemarau panjang dan tidak terbendungnya praktik kapitalisme perusahan raksasa penggilingan padi.
Kolaborice memiliki keunggulan komersil, saling menguntungkan. Bulog memfasilitasi pembiayaan usaha penggilingan padi, dengan pihak kedua dan menetapkan jaminan sebesar 5 % dari harga kesepakatan di perbankan milik BUMN.
”Meski progam ini sangat minim marjin bagi Bulog dan penggilingan padi. Namun cukup menghidupkan usaha penggilingan padi rakyat, agar usaha tidak mati dan bisa bertahan hidup,” kata Ketua Asosiasi Penggilingan Padi Rakyat Siger Lampung (ASPPARASILA) Riyan Suryanto, Jumat 20 Oktober 2023.
Poin sistem kerjasama yang disepakati antara lain, Bulog membeli beras dari penggilingan padi sesuai volume, dan spefikasi detil teknis produk dengan harga yang disepakati, dengan asuransi nilai jaminan sekira 5 %. Kemudian, Bulog wajib menjual kembali kepada perusahaan penggilingan padi tersebut.
”Mudah-mudahan program ini mampu memberikan manfaat kepada perusahaan penggilingan padi di tengah banyak masalah perberasan nasional dan lokal,” ujar Riyan.
Kondisi panen di Provinsi Lampung sangat dipengaruhi musim kemarau sebagai dampak fenomena El Nino. Dicontohkan, luasan panen di sejumlah kecamatan di Lampung Selatan turun drastis. Misalnya di Kecamatan Sidomulyo hanya 60 %, di Palas – Sragi berkisar 50 – 60 %, dan Bedeng hanya 50 %.
Dalam kondisi seperti ini, maka harga jual gabah kering giling (GKG) terdongrak naik. Termasuk juga adanya pengaruh masuknya perusahaan kapital luar provinsi yang membeli langsung GKG di Provinsi Lampung.
”Harapanya, kami meminta pemerintah pusat melakukan subsidi dan moderisasi gilingan padi rakyat supaya untuk bisa menghasilkan kualitas beras premium,” tandasnya.
Dijelaskanya progam ini sangat d rasakan. Awal bergulirnya kolaborice ini asosiasi penggilingan padi rakyat Siger Lampung berdiskusi mendalam dengan pihak Bulog yang diwakili mantan Pj Perum Bulog Lampung Nurman Susilo.
Pihak Bulog sangat berempati dengan kondisi gilingan padi yang mulai tumbang satu persatu. Dengan memberi solusi agar tetap eksis dalam kondisi sulit dengan menawarkan progam kolaborice dan memberi kemudahan, beserta membantu menfasilitasi jaminan kepihak ke-3 ( perbankan). (*)
Post a Comment