Gubernur Arinal Berpotensi Ditinggalkan Pemilih, Efek Viral karena Jalan Rusak

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjadi sorotan nasional setelah disebut memaki-maki orang tua Bima Yudho Saputro, pemilik akun tiktok Awbimax Reborn yang mengkritisi pembangunan jalan di Lampung.


Menurut Akademisi Universitas Lampung (Unila) Bendi Juantara, cara komunikasi Gubernur Arinal itu haruslah diperbaiki. Terutama cara-cara menanggapi kritikan masyarakat, terlebih jika Arinal masih ingin dipilih lagi saat Pilgub 2024.

"Viralnya keterbelakangan pembangunan Lampung dalam berbagai aspek ini berpotensi mempengaruhi pikiran pemilih dan mengarah pada tindakan mereka untuk resisten terhadap incumbent saat ini yang dianggap pihak yang paling bertanggungjawab," ujar Bendi, Sabtu (15/4).

Menurut Dosen Ilmu Pemerintahan Unila ini, Arinal perlu membangun komunikasi yang intens dengan masyarakat mengenai rencana pembangunan yang sudah berjalan. Bukannya membatasi ruang komunikasi dengan masyarakat dengan menutup komentar di Instagramnya.

"Agar masyarakat bisa melihat apakah tuntutan mereka benar-benar diperhatikan, karena jika kasus ini tidak direspon dengan baik pemilih bukan hanya berpotensi untuk pindah pilihan tapi akan mempengaruhi partisipasi politik mereka di pemilu 2024 nanti," lanjutnya.

Bendi melanjutkan, naiknya kasus ini membuat isu pembangunan betul-betul jadi sorotan semua kalangan, khususnya kaum milenial dan gen Z.

"Jadi perlu diambil langkah kongkrit, jangan sampai legitimasi kepala daerah semakin rendah atas kasus yang muncul," kata dia

Ia mengingatkan, kritik yang diutarakan oleh Awbimax adalah bentuk ekspresi yang mewakili masyarakat Lampung. Sehingga, hal itu seharusnya dijadikan evaluasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung, khususnya pasangan Arinal-Nunik yang masa jabatannya habis tahun 2023 ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post