Sungai Langka Pesawaran Jadi Episentrum Kerajinan Tradisional



 Bandarlampung — BUPATI Pesawaran Dendi Ramadhona tidak pernah menyangka Sulam Jelujur yang berasal dari Sungai Langka, Kecamatan Gedongtataan, bakal terkenal hingga ke berbagai belahan dunia. Ini setelah tingginya ekspektasi terhadap kerajinan tradisional asal Bumi Andan Jejama tersebut.

Menurut Dendi, Sulam Jelujur mengandung nilai tersendiri di mata budayawan, seniman, pengrajin, hingga pasar. Karena awalnya, Sulam Jelujur ini hanya untuk hiasan. Salah satunya sebagai taplak meja.

Hal itu kemudian dikembangkan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pesawaran di bawah kepemimpinan Nanda Indira Dendi, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK setempat.

”Melalui Sulam Jelujur ini, orang akan mengetahui Pesawaran lebih luas lagi. Kita bisa jual pariwisata, produk kearifan lokal, UMKM, agrowisata, dan banyak lainnya. Multiplier effect-nya sangat banyak,” kata Dendi dalam acara Talk Show Bupati Menyapa di Kantor Bupati Pesawaran, Senin (6/3/2023).

Karena Sulam Jelujur, lanjut Dendi, Sungai Langka akan menjadi destinasi wisata baru di Pesawaran. Seperti destinasi perkebunan jeruk, jagung, kakao, yang bisa langsung dipetik sendiri. Kemudian agrowisata dan wisata edukasi.

”Sehingga masyarakat di sekitar Desa Sungai Langka bisa terlibat langsung dalam pengembangan potensi wisata, contohnya Desa Kurungannyawa, Negerisakti, Bernung. Mereka bisa memanfaatkan jalur wisatawan yang akan menuju Sungai Langka. One stop service, one stop konsep,” paparnya.

Setelah berwisata di Sungai Langka, para pelancong kemudian bisa menikmati keindahan pantai Pesawaran. Produk Sulam Jelujur dan pengrajinnya akan disuguhkan di lokasi destinasi wisata bahari.

”Sulam Jelujur jadi pintu masuk, karena banyak cerita kerakyatan, filosofi, telling story terkait motif,” ujar Dendi.



Dendi juga mengaku telah menyiapkan regenerasi para pengrajin Sulam Jelujur agar lebih inovatif. Terutama regenerasi pengrajin.

”Karena tidak semua bisa menghasilkan produk yang baik. Semua material dan para pengrajin harus dari Sungai Langka. Makanya dari sekarang kita sudah menggelar berbagai pelatihan yang dibantu oleh Yayasan Pertiwi, CTI, dan perusahaan BUMN,” tuturnya.

”Siapa yang mau belajar, memperbesar nama Sulam Jelujur ini, kita terima semuanya. Jadi nanti kita akan ada belajar virtual,” tambah Dendi.

Tahun ini, menurut Dendi, Pemkab Pesawaran sedang membangun rumah pengrajin dan galeri. Pihaknya juga sudah mendaftarkan Sulam Jelujur ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan telah terdaftar sebagai Kekayaan Intelektual Komunal dari Kemenkumham.

”Sungai Langka jadi episentrum sekaligus menjadi magnet para pengrajin Lampung,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post