Ibu dan Anak Tewas Berpelukan, ini Fakta Dahsyatnya Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta

JAKARTA UTARA (Lampungpro.co):
Korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terus bertambah hingga Sabtu (4/3/2023). Bahkan pada Sabtu pagi, masih ditemukan warga meninggal dunia di pemukiman Kampung Tanah Merah, Plumpang, Koja, Jakarta Utara.


Korban meninggal dunia yang baru ditemukan dan dievakuasi yakni ibu dan anak. Keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Saat ditemukan, badan ibu dan anak tersebut hangus terbakar serta tertimbun reruntuhan rumahnya.

Ketika ditemukan, posisi ibu dan anak tersebut sedang berpelukan. Awalnya, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyisir bangunan rumah-rumah warga pascaterjadinya kebakaran. Setiap puing-puing disisir sampai akhirnya ditemukan korban tertimbun.

Tampak petugas awalnya sempat kesulitan melakukan evakuasi korban. Terlebih banyaknya warga yang berkerumun menyaksikan proses tersebut.

Akhirnya korban berhasil dievakuasi petugas gabungan. Kemudian korban dimasukkan ke dalam mobil ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Polri.

Awal Kebakaran Versi Warga

Menurut Ketua RW 09 Tanah Merah, Abdus, awalnya warga di pemukiman mencium bau tak sedap yang sangat menyengat. Bahkan bau tersebut membuat sejumlah warga mengalami pingsan.

"Begini awal mulanya, ada bau ada kebocoran atau apalah kami tidak paham, begitu. Sumbernya dari dalam Pertamina bau BBM menyengat sekali," kata Abdus ditemui Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), di lokasi kebakaran, Sabtu (4/3/2023).

"Ya bau, ada yang pingsan, ada yang muntah dan ada yang lemas juga, itu termasuk banyak yang mual-mual," sambungnya.

Lalu tak berselang lama, menurutnya, dentuman keras terdengar. Dentuman tersebut disertai api yang besar. "Kemudian berselang setengah jam baru ada dentuman entah darimana. Kita kan enggak paham karena kan ini BBM jadi menyebabkan api," tuturnya.

Pasca dentuman dan munculnya api, situasi menjadi chaos. Warga lari berhamburan dan menyelamatkan diri.

"Tadi malam itu keos sekali jadi kami tidak bisa mengontrol warga itu mau ke mana-mana," ujarnya.

Lebih lanjut, Abdus menyampaikan, petugas pemadam kebakaran juga turut kesulitan memasuki wilayah pemulkman yang terbakar. "Memang pemadam kebakaran kesulitan masuk karena berbenturan dengan warga yang keluar," tuturnya.

Sebelumnya pada 2009, di lokasi yang sama pun kerap terjadi insiden serupa. Adapun api baru berhasil dipadamkan setelah enam jam. Peristiwa tersebut lantas berdampak bagi warga sekitar.

Belasan orang dinyatakan meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Para warga juga harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggalnya yang terbakar. Informasi selengkapnya mengenai hal ini bisa diketahui melalui fakta-fakta mengerikan kebakaran Depo Pertamina Plumpang berikut.

1. Kronologi Kebakaran

Sekitar pukul 20.00 WIB, pemadam kebakaran menerima laporan adanya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Mereka lantas mengerahkan 260 orang personel dengan mobil sebanyak 52 unit.

Menurut warga sekitar, saat itu terdengar suara ledakan dan beberapa orang bahkan menyebut ada suara petir. Kemudian, diikuti bau bahan bakar minyak (BBM) hingga terjadi kebakaran. Api yang menjalar ke pemukiman membuat warga panik.

Selang beberapa menit, pemadam kebakaran tiba dan mulai memadamkan api. Situasi belum kondusif, namun para korban sempat dibawa ke sejumlah rumah sakit. Jasad pun ditemukan dan langsung dievakuasi. Sementara api berhasil dipadamkan pada tengah malam.

2. Penyebab Kebakaran

Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran, mengatakan pihaknya masih mencari tahu soal penyebab kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Terkait adanya kelalaian manusia atau human error pun belum bisa dipastikan. Sebab, kepolisian saat ini disebut tengah fokus ke para korban.

3. Jumlah Korban Tewas

Berdasarkan data di papan tulis Posko PMI, Sabtu (4/3/2023), pukul 08.00 WIB, korban meninggal dunia mencapai 15 orang. Lalu, delapan lainnya dinyatakan hilang, 49 mengalami luka berat, dan 2 orang lagi disebut mengalami luka sedang.

Para korban kini berada di beberapa lokasi. Mulai dari RS Mulyasari, RSUD Koja, hingga RS Pelabuhan Jakarta. Polisi juga mulai mengidentifikasi korban jiwa di Rumah Sakit R Said Soekanto atau RS Polri Kramat Jati. Sebab, kondisinya ada yang utuh dan terbakar total.

Guna mempermudah proses identifikasi tersebut, polisi memerlukan data posmortem dan antemortem. Untuk itu, di Koramil 01/Koja Mereka mendirikan posko agar korban yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat melapor.

4. Ribuan Warga Mengungsi

Total pengungsi dalam peristiwa tersebut diketahui mencapai 1.000 orang. Lalu, sekitar 30% dari jumlah itu mengamankan diri ke markas PMI Jakarta Utara. Menurut Ketua PMI Jakarta Utara Rizal, para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan berupa makanan, selimut, matras, hingga popok bayi karena stoknya kurang.

Di sisi lain, korban-korban itu berlarian panik ketika mendatangi markas PMI Jakut. Mereka datang sekitar 30 menit setelah kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

5. Rumah dan Mobil Hangus

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang juga berdampak bagi sejumlah rumah warga. Kediaman mereka itu kini hangus terbakar. Lalu, belasan mobil di halaman rumah para warga juga hancur tak tersisa dengan kondisi kaca pecah. (***)

Post a Comment

Previous Post Next Post