Gempar Ada Isu Penculikan Anak Di Way Galih, Ini Kata Bhabinkamtibmas, Warga Diminta Tenang

Lamsel -Warga desa. Way Galih dan Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang,. kembali digemparkan dengan adanya informasi penculikan terhadap anak. SD oleh orang misterius di wilayah tersebut.



Hal ini dibenarkan oleh tokoh pemuda setempat Arif Gunawan, atau disapa mas Gun.

" Kabarnya begitu kejadiannya, tadi ada pak camat dan warga kumpul di dekat Rumah Belanda yang dekat Tugu perahu, "jelasnya, ketika dihubungi, Rabu (1/2/2023). Namun dia tidak bisa memastikan apakah itu benar percobaan penculikan atau bukan.

Sementara itu, dihubungi Pikiran Lampung, Rabu malam, Bhabinkamtibmas Way Galih dan Tanjungbintang, Bripka Indra Faksi memastikan jika peristiwa tersebut hanya isu saja. " Ga ada bang, kita sudah cek ke tkp, dan kita sudah tanya para saksi, tidak ada yang melihat mobil merah atau pelaku yang disebutkan akan melakukan percobaan penculikan, "jelasnya.

Pihaknya juga, kata Indra belum bisa menanyakan secara pasti ciri-citi pelaku. "Anak yang katanya akan diculik itu belum bisa kami tanya, karena masih nangis ketakutan. Jadi kesimpulan awal kami, ini masih sangat lemah jika ini dikatakan percobaan penculikan, " tegasnya. Mungkin saja, lanjutnya, itu orang mau tanya alamat tapi si anak sudah lari ketakutan.

" Kami juga sudah muter -muter dan nanya semua orang, menanyakan mobil merah yamg dimaksud tapi nihil semua, "tegas dia.

Namun, Indra tetap meminta warga tenang dan waspada. " Jika melihat hal yang mencurigakan segera lapor polisi dan awasi putra dan putri kita dengan baik, "pungkasnya

Menurutnya, aksi percobaan penculikan dialami KQR (7) dan HBA (7) warga Dusun 2B, Desa Waygalih, Kecamatan Tanjungbintang, yang berdekatan dengan Desa Sabah Balau.

Dari Informasi yang ada, percobaan penculikan dialami oleh KQR (7) warga Way Galih. Dia menjelaskan, bermula saat dirinya pulang sekolah bersama rekannya HBA (7) dihadang dua pria paruh baya membawa mobil pikap warna merah dengan menawari permen.

"Aku ditawari permen. Enggak mau, karena pesen mamak enggak boleh itu culik. Terus aku lari tempat Mbak Siros, di situ ada orang jadi aku tenang. Orangnya seumuran Pakwo (kakek) pakai baju hitam, matanya ketutup kayak mamak mau berangkat ke ladang," ujarnya.

Dia mengatakan setelah penculik gagal menawari permen, si penculik menawari temannya HBA (7). "Aku lihat dikasih permen tangannya ditarik tapi digigit terus lari. Aku masih nyumput," ujarnya.

Sementara ibu KQR (7) mengaku sangat khawatir dengan peristiwa yang diceritakan sang anak. Sebab, kabar di media sosial sudah marak soal penculikan.

"Mulai besok pihak sekolah mengimbau para orang tua untuk menjemput anaknya. Tadi para guru datang ke rumah jenguk dan mengimbau orang tua untuk menjemput anaknya," ujarnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post