Hasil Musra XI Lampung 'Dead Lock', Panitia Pusat Tolak 'Vote Manual' Calon Pengganti Jokowi

Hasil pemilihan bakal calon pengganti Presiden Jokowi "dead lock". Peserta dan Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) XI Lampung menginginkan langsung menghitung kartu pemilihan sedangkan Panitia Musra Pusat menganggap voting manual di luar mekanisme Musra.


Panitia Musra Pusat menolak hadir sejak pembukaan Musra XI Lampung di Gedung Sumpah Pemuda, PKOR Wayhalim, Kota Bandarlampung, Minggu (18/12/2022), pukul 14.00 WIB. Mereka tak menginginkan vote manual dan menghendaki pemilihan hanya lewat e-voting.

Panitia Musra XI Lampung yang terdiri dari berbagai elemen pendukung Presiden Jokowi tetap pada skenario awal, kartu suara juga sudah disiapkan untuk mengakomodir hampir 2053 peserta musra, kata Koordinator Musra XI Lampung Faisol Sanjaya.

Koordinator Panitia Pengarah Musra XI Lampung Abu Hasan mengatakan pihaknya tak menolak e voting yang terintegrasi ke pusat meski tak ada aturan baku sebelumnya. "Sedangkan voting manual disiapkan dan dikoordinasikan sejak awal persiapan kegiatan dan tak ada teguran dari pusat," katanya.

Namun, ketika Sabtu malam (17/12/2022), Panitia Musra XI Lampung bertemu dengan Ketua Musra Nasional Panel Barus, pusat menolak keras voting manual dengan surat suara dan menginginkan penghitungan suara hanya lewat e-voting yang terintegrasi ke pusat.

Berbagai elemen pendukung Presiden Jokowi akhirnya menyepakati hasip vote manual disegel hingga 2X24 jam (Foto Muzzamil/Poskota Lampung)

Sempat terjadi negosisasi, hasil voting manual akan dibawa dan dihitung hasilnya di Jakarta. Namun, panitia lokal menginginkan penghitungan vote manual dibuka di depan peserta agar "fair play", demokrastis sesuai harapan Presiden Jokowi bahwa apa yang diinginkan peserta representasi suara akar rumput.


Para pimpinan relawan pendukung Presiden Jokowi (Foto Muzzamil/Poskota Lampung)

Panitia Musra XI Lampung juga mempertimbangkan pesan dari Ketua Penanggung Jawab Musra Nasional Budi Arie Setiadi yang menyebutkan bahwa Musra ini pelaksanaan dari Sila Keempat Pancasila. "Demokrasi rakyat," tandas Faisol Sanjaya kepada Poskota Lampung.

Karena kedua pihak saling bertahan, Panitia Musra Pusat hanya menginginkan e vote sedangkan Panitia Musra XI Lampung menghendaki tetap dilakukan secara vote manual, hingga menjelang magrib, tak ada jalan keluarnya.

Panitia Musra XI Lampung akhirnya sepakat sekitar 1800 suara yang tersimpan dalam beberapa kotak kardus disegel dan diamankan ke rumah. "Kami akan melihat perkembangannya 2X24 jam," tandas Faisol. [HBM]

Post a Comment

Previous Post Next Post