Pengecor di SPBU Menyancang Kembali Ramai, Warga : Ibuk-ibuk Thunder Sekarang Sudah Marak Lagi

Pesisir Barat- Masyarakat kembali keluhkan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Menyancang atau SPBU 24.345.29 Pesisir Barat (Pesibar) Minggu (27/11/2022).



Antrean panjang tersebut terjadi diduga karena maraknya para 'pengecor' yang melakukan pengisian dengan jumlah yang sangat banyak di SPBU tersebut sehingga para pelanggan lain justru harus mengantre lebih lama dari biasanya.

Mansur warga setempat mengaku kesal dengan kondisi tersebut lantaran tak ada tempat terpisah antara pembeli yang hendak membeli dengan jumlah banyak dan kendaraan pribadi.

"Apalagi ini ibu-ibu thunder sekarang sudah marak lagi, saat kita ngantri (Mengantre) panjang tiba-tiba di salib, dilayani pula oleh petugas," imbuhnya.

"memang kerap terjadi antrian dan berlangsung sudah cukup lama di SPBU menyancang ini,"sambungnya.

Lanjutnya, SPBU tersebut sempat ada sedikit perubahan dan lancar, semenjak SPBU tersebut menjadi sorotan oleh media beberapa waktu lalu. Namun setelah pemberitaan sepi, hal tersebut terulang kembali.

"Mudah-mudahan pemerintah setempat dan aparat yang berwenang dapat menertibkan kondisi tersebut," harapnya.

Salah satu warga Pesisir Barat lainya Efri (34) mengaku selalu mengantri lama saat mengisi BBM berjenis Pertalite di SPBU Menyancang tersebut karena banyak yang ngecor.

"Petugas SPBU juga seolah sengaja memberikan ruang bagi pengecor

seharusnya para pembeli BBM bersubsidi dengan maksud untuk dijual kembali itu tidak lagi diperbolehkan," ujar Efri.

Dirinya berharap agar pihak berwenang memberikan sanksi kepada pihak SPBU yang nakal tersebut.

Diketahui pada senin (7/11/2022) DPRD bersama Pemkab Pesisir Barat telah melakukan hering membahas keluhan warga terkait adanya pengecoran BBM bersubsidi di SPBU Menyancang tersebut dengan menghadirkan pengelolanya.

Guna mengetahui persoalan yang terjadi dalam kesempatan tersebut anggota DPRD Pesisir Barat memberikan banyak pertanyaan kepada pengelola SPBU Menyancang itu.

Setelah dihujani pertanyaan pada hering tersebut. Azwar Anas selaku pengelola SPBU Menyancang itu mengakui bahwa pihaknya memberikan ruang bagi pengecor BBM bersubsidi kepada masyarakat walaupun tanpa rekomendasi.

Dirinya juga mengakui mengetahui aktifitas pengecoran BBM Subsidi dengan menggunakan kendaraan roda dua ber tangki besar ataupun kendaraan roda empat di SPBU yang ia kelola.

Selain itu ia bahkan memberikan ruang kepada para pengecor itu mengisi BBM tersebut berulang kali dengan mematok kuota untuk satu mobil itu 120 Liter per hari untuk pertalite.

Dimana masing-masing mobil itu Anas mengatakan sekali mengisi BBM berjumlah 40 liter dan kita batasi 3 kali bolak balik, jika dijumlahkan 120 liter per hari.

Kemudian untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor ia mematok 48 liter perhari kepada masing-masing pengecor.

"Sedangkan untuk sepeda motor itu sekali mengisi 16 liter dan kita batasi 3 kali bolak balik," jelas Anas saat hering dengan DPRD dan Pemkab Pesibar pada Senin (7/11/2022) Lalu.

Dalam hering tersebut Erwin Goestom, Anggota DPRD dari Komisi II mengatakan, pihaknya meminta kepada pengelola SPBU untuk meniadakan pengecoran yang terjadi, sebab itu jelas melanggar undang-undang dan bisa dipidana.

"Dalam aturannya kan sudah jelas membeli BBM bersubsidi dengan tujuan untuk dijual kembali hal tersebut dilarang dan ada pidananya, begitu juga sebaliknya bagi pihak SPBU yang membantu pengecoran ada sanksinya," jelasnya.

Kemudian untuk selanjutnya apabila pelanggaran itu terulang kembali Erwin mengatakan sanksi terberatnya kami akan merekomendasikan untuk di skor pihak SPBU yang nakal itu

Post a Comment

Previous Post Next Post