Pencurian Sapi Masih Marak di Lampung Tengah

Lampung Tengah - Dalam sepekan empat ekor sapi milik warga di dua lokasi Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah di gasak kawanan maling. Dari empat ekor sapi itu satu diantaranya sapi betina yang segera akan melahirkan, Sabtu 16 Juli 2022.



Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, kawanan pelaku menggasak sapi milik Joni (28), dan Sahlan Rosidi (57), yang berjarak rumah sekitar 700 meter. Seni 11 Juli 2022, sua ekora Sapi milik Sahlan lebih dulu hilang.

Kemudian menyusul Sabtu 16 Juli 2022, dua ekor sapi milik Joni, ikut hilang. Padahal rumah sudak dikelilingi pagar tinggi. Diduga pelaku memanjt tembok, kemudian mengeluarkan sapi lewat pintu belakang, dan dibawa menuju peladangan arah Way Seputih, Gunung Sugih.


Joni mengatakan maling beraksi saat hujan semalaman dan mengambil sapinya, termasuk satu ekor betina yang sudah waktunya melahirkan. Para korban baru mengetahui jika sapinya hilang, saat akan memberikan makan pada subuh. “Kita berharap pelaku segera tertangkap,” katanya.

Pencurian Modus Sapi Dipotong

Sebelumnya, warga Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, juga diresahkan dengan pencurian ternak sapi yang dipotong di tempat. Setidaknya dalam satu minggu terakhir sudah terjadi empat pencurian sapi dipotong di tempat di Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, Senin 22 November 2022.

Sapi-sapi milik warga itu ditemukan hanya tinggal kepala dan tulang belulang. Warga mulai was wasa dan resah dengan adanya pencurian ternak sapi modus baru ini. Poniran, warga Kampung Sendang Retno, kehilangan dua sapi dari dalam kandang, pada Senin 22 November 2021.

Melihat sapinya tak ada di kandang, Poniran menyisir sekitar tempatnya tinggal. Dan menemukan sapinya tinggal tulang belulang dan jeroan di sekitaran pemakaman Sendang Agung, tepatnya di belakang rumah korban.

Kepala Kampung Sendang Retno, M. Yusuf, mengatakan dua ekor sapi milik warganya dibawa dari kandang. Lalu dibawa ke pinggir sawah kampung dan dipotong di areal perkebunan kelapa sawit. “Hanya disisakan tulang belulang dan kepala,” kata M. Yusuf.


Dari data di Lampung tengah, pencurian sapi modus dipotong itu bekerja sangat cepat. Pasalnya, pemotongan cukup singkat dan hanya tersisa kepala, jeroan, dan tulang belulang yang tak bernilai ekonomis.

Post a Comment

Previous Post Next Post