Akan Lapor Ke KPK, Alzier Kritisi Pembangunan Gedung RSUD Abdul Moeloek Yang Diduga 'Kicut'

Bandarlampung - Pembangunan dua gedung baru milik RSUD Abdul Moeloek yang diduga asal jadi, mendapat tanggapan dari berbagai kalangan.




Salah satunya dari Koordinator Lembaga Pemantau Pembangunan Provinsi Lampung (LPPPL) Alzier Dianis Thabranie (ADT). Dia meminta aparat penegak hukum segera turun tangan menindaklanjuti kabar dugaan pembangunan gedung yang 'Kicut" (miring) di RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM).

"LPPPL juga akan menyampaikan informasi ini ke KPK RI karena ini menyangkut pembiayaan yang tak sedikit serta keselamatan masyarakat. Bagaimana jika suatu saat gedung itu ambruk?," tegasbya, Jumat (3/6/2022).

Menurut dia, aparat penegak hukum seharusnya sigap melakukan penyelidikan, mengkonfirmasi, sampai memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pembangunan gedung senilai Rp60 miliar tersebut.

Secara kasat mata saja, sejumlah awak media melihat dan mengungkapkan adanya tiang bangunan sekian lantai itu tampak miring, ada yang terlihat tambal sulam. Belum lagi, berdasarkan pemberitaan, fondasi gedung rawan amblas.

Kondisi bangunan sebelah kiri yang tampak berbeda atau tambahan bangunan baru kini sudah miring kemungkinan hingga 20 sentimeter sebab amblas pada lantai II bergeser mencapai 30 sentimeter.

Terlihat awak media pula, ada suntikan cor baja penyangga lantai dua amblas hingga sekitar 30 cm. Bahkan ketebalan lantai yang seharusnya 25 cm berkurang 15 cm. Penyambungan cor lantai ditengah turun 20 cm dengan kemiringan ke kiri.

Gedung itu sendiri tidak diketahui pasti nama proyek dan pelaksana kegiatan, tak ada papan informasi proyek. Publik juga tak tahu mana pembangunan Gedung Perawatan Bedah Terpadu senilai Rp38 miliar dan Gedung Perawatan Neurologi RSUDAM senilai Rp22 milia.

Hanya, informasinya, gedung baru yang diduga terindikasi amblas dan rawan ambruk tersebut diketahui sama-sama dikerjakan oleh pihak ketiga atau kontraktor PT Manggala Wira Utama (MWU) dan PT Harapan Jejama Wawai (HJW).

Masing-masing pekerjaan konstruksi tersebut menggunakan sumber dana APBD Tahun Anggaran 2021. Alzier menduga pembangunan gedung tak sesuai spesifikasi. "Agak aneh kita melihat bangunan sekelas ini kok seperti membangunnya,” katanya.

Post a Comment

Previous Post Next Post