Setahun Bandar Lampung Di Pimpin Eva Dwiana

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengakui belum bisa berbuat banyak mengatasi masalah utama Kota Bandar Lampung seperti banjir dan kemacetan lalu lintas, karena masih terbelit mangatasi pandemi Covid-19. Meskipun demikian, Eva mengatakan tetap pada komitmen awal untuk mempercantik kota berjuluk Tapis Berseri ini.




Hal itu disampaikan Eva Dwiana terkait satu tahun kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Deddy Amarullah kepada wartawan di Graha Wangsa, Selasa (1/3/2022). Pasangan Eva Dwiana-Deddy Amarullah dilantik pada 26 Februari 2021 untuk masa jabatan 2021-2024.

Eva mengatakan meski dibelit masalah pandemi Covid-19, masih berjalan di atas visinya yakni 'Bandar Lampung sehat, cerdas, beriman, berbudaya, nyaman, unggul, dan berdaya saing berbasis ekonomi untuk kemakmuran rakyat'. Visi itu diformulasikan menjadi enam gerak pembangunan yang sudah berjalan meski belum maksimal di awal kepemimpinannya.


Ketika tampuk kepemimpinan Pemerintah Kota Bandar Lampung beralih dari Herman HN ke Eva Dwiana-Deddy Amarullah, prioritas utama yang harus ditangani adalah masalah pandemi Covid-19. "Dua tahun lebih Covid-19 membuat banyak rencana pembangunan tertunda. Pendapatan daerah juga ikut turun karena banyak pembatasan kegiatan masyarakat," kata Eva.

Namun dia bersyukur dengan jumlah 1,1 juta penduduk, hampir 100% yang sudah vaksin dosis 1. Kini 'PR' nya adalah menggenapi 100% dosis satu sambil berlari mengejar dosis 1 dengan door to door ke rumah warga. "Pandemi ini tidak bisa dihindari bahkan kini kembali ke PPKM level 3," kata dia.


Meskipun demikian, pemerintahnya tidak melupakan sektor infrastruktur yang mendukung keindahan ibu kota Provinsi Lampung ini. Salah satu solusi cepat yang diambil Pemkot Bandar Lampung adalah menata ulang seluruh drainase.

"Tahun ini seluruh drainase diperbaiki. Sekarang dalam tahap pelelangan. Semua drainase secara bertahap diperbaiki agar air mengalir dengan baik hingga sampai ke laut dan tidak banjir lagi," kata Eva.


Setelah menata drainase langkah selanjutnya adalah menata trotoar. Pihak Pemkot Bandar Lampung bahkan sudah menggandeng perguruan tinggi negeri seperti Universitas Lampung dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk mempercantik Bandar Lampung agar mirip Singapura dan Kuala Lumpur.

Di bidang kebersihan, Eva mengatakan akan memberikan satu armada angkut sampah untuk kelurahan dari target awal tiga. Kemudian, satu truk pengangkut sampah per kecamatan. "Memang armada truk terbatas, kapasitas tak lagi terpenuhi. Solusinya, akan ada bantuan armada," kata Eva.

Dia menyadari, Bandar Lampung harus cepat berbenah karena kota seluas 197,2 km² kini bukan hanya milik warga Lampung. Setiap pekan, ratusan kendaraan berplat luar Lampung memenuhi setiap sudut.


Dampaknya, selain meningkatkan jumlah kunjungan wisata, juga kemacetan yang biasanya tak terjadi di akhir pekan. Kini, Sabtu-Minggu, kunjungan wisatawan juga menimbulkan kemacetan. "Kami sudah mengindentifikasi titik-titik kemacetan dan akan menurunkan petugas Dinas Perhubungan untuk membantu mengurai kemacetan, agar wisatawan nyaman datang ke Bandar Lampung," kata dia.

Apalagi pada Mei mendatang, Kota Bandar Lampung menjadi tuan rumah Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Tentu setiap mata Wali Kota se-Indonesia akan tertuju ke Bandar Lampung. Rakernis APEKSI 2022 akan diikuti 98 wali kota di Indonesia.

Langkah cepat yang bakal dilakukan Eva menata keindahan Bandar Lampung adalah dengan mempercantik semua flyover dan memperindah seluruh bangunan yang ada di jalan utama. "Semua toko dan ruko akan kita minta dicat masing-masing pemilik agar tampak cantik," kata Eva.

Eva menyadari memimpin masyarakat yang lelah menghadapi Covid-19 dengan berbagai varian baru, tidak mudah. Meski berbagai bantuan dan insentif diberikan agar sektor UMKM agar tetap semangat, dia menyadari masyarakat sudah pada tingkat kelelahan.

Namun pembangunan tak boleh berhenti. Itu sebabnya, setiap hari Eva tak bosan menyapa warga setiap hari melalui 'IG Live'. Menurut Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah, nyaris hampir satu jam setiap hari Eva menyapa warga melalui media sosial untuk menyapa dan memberi semangat pada warganya.

"Kadang kalau sudah IG Live, banyak tamu di luar ruang kerjanya harus sabar menunggu. Dia mengetahui apa yang terjadi di masyarakat termasuk berapa jalan rusak, lingkungan yang banjir, dan sampah berserakan dimana dari komunikasi langsung ke masyarakat," kata Khaidarmansyah. (***)

Post a Comment

Previous Post Next Post