Tanggapan Alzier soal Terpilihnya Edy Irawan Jadi Ketua Demokrat Lampung

Kembali intuisi politik politikus senior Alzier Dianis Thanbranie tepat. Jika sebelumnya, Gus Yahya diprediksinya terpilih jadi ketua PBNU, kini terbukti Edy Irawan Arief terpilih memimpin Partai Demokrat Lampung.



Sejak jelang Musda Partai Demokrat Lampung dua bulan lalu, 25 Oktober 2021, Alzier yakin kakaknya Andi Arief itu yang bakal terpilih menggantikan M. Ridho Ficardo yang sudah dua periode memimpin Partai Demokrat Lampung.


"Benarkan intuisi Abang," katanya kepada Lampung.Poskota.co.id, Senin malam (3/1/2021).


Selain intuisi, Alzier juga masih merawat komunikasi dengan jaringan politikus di daerah dan nasional. Dia juga sering berdiskusi tentang dinamika politik dengan para kader akar rumput sampai elite politik.
Mantan tiga periode ketua Partai Golkar Lampung ini optimistis Edy makin membuat besar Partai Demokrat di Provinsi Lampung. "Saya yakin dia mampu menjadikan kadernya solid dan partainya besar," katanya.


Alzier mengaku sangat kenal dengan sosok akademisi tersebut soal demokratisasi, egaliter tim work, dan memiliki kemampuan cara berpikir sistematis dalam memenej sesuatu, termasuk Partai Demokrat Lampung.
Edy Irawan Arief, kakak kandung Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief, terpilih menjadi ketua Partai Demokrat Lampung, Senin (3/1/2022), pukul 19.00 WIB.

Para kerabat dan kader Partai Demokrat Lampung berdatangan mengucapkan selamat kepadanya di rumahnya, Jl. Sukardi Hamdani, Palapa 6, Kota Bandarlampung.
Edy Irawan Arief terpilih menggantikan petahana dua periode Ridho Ficardo. Dia mengucapkan syukur memeroleh kepercayaan memimpin Partai Demokrat setelah menunggu dua bulan lebih sejak Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Lampung, 25 Oktober 2021.
Edy mengaku sudah mendapat kabar langsung lewat zoom dari Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Herman Khaeron, pukul 19.00 WIB.
Edy adalah putra daerah asli Lampung Barat asal Kampung Sebarus, Pekon Tengah, Liwa.

Ia pernah menjabat Direktur Program Pascasarjana Universitas Saburai Lampung dan Ketua Yayasan di STIE Krakatau Bandarlampung.

Pemilik Gedung Balai Krakatau, Kemiling, Kota Bandarlampung ini pernah mencalonkan diri sebagai bupati Lampung Barat menggantikan Mukhlis Basri bersama calon wakilnya Ulul Azmi Soltiansa.
Partai yang mendukungnya saat itu adalah Nasdem, PKS, PPP, PKB, Demokrat, dan Gerindra. Namun pasangan ini kalah dari Adik Mukhlis Basri, yakni Parosil Mabsus - Mad Hasnurin. [HBM]

Post a Comment

Previous Post Next Post