Pasien Penderita Penyakit Jantung di RS.Advent Terlantar

Warga negara Indonesia berhak mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program BPJS yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah nasional di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Program BPJS diharapkan menjadi solusi pelayanan kesehatan bagi seluruh kalangan tingkat ekonomi masyarakat di Indonesia tanpa memanda kasta.



Namun di Provinsi lampung hal ini hanya menjadi angan-angan bagi masyarakat penderita penyakit jantung. Ribuan pasien penderita penyakit jantung harus berjibaku untuk mendapatkan kuota berobat, padahal kondisi mereka sudah seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan secepatnya. Bahkan beberapa diantara mereka mengambil inisiatif melanjutkan pengobatan dengan menebus obat secara mandiri walaupun mereka (pasien.red) menyadari hal itu beresiko.

Pada 06/12/2021 awak media melakukan penelusuran untuk investigasi terhadap kebenaran berita tersebut di RS.Advent bandar Lampung. Benar saja didapati puluhan pasien penderita penyakit jantung rujukan daerah (luar bandar lampung.red) maupun warga bandar lampung harus menerima kekecewaan karena mereka hanya bisa mendapat informasi kuota berobat yang hanya dapat di lakukan pada bulan depan karena kuota berobat dalam bulan ini sudah penuh.

Padahal pengakuan pasien dari luar daerah Bandar Lampung, mereka harus menempuh perjalanan 4 jam untuk bisa sampai dilokasi bahkan kondisi keluarga mereka sudah mengalami pembengkakan, ujar salah satu keluarga pasien penderita penyakit jantung sambil menangis.

Fenomena ini terjadi di Lampung namun pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi, pengelolaan BPJS baik provinsi maupun Pihak rumah sakit yang bermitra dengan BPJS untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan khususnya untuk RS.ADVENT Bandar Lampung seakan tutup mata.

Masyarakat berharap agar kiranya pemerintahan provinsi lampung dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengawasan yang lebih maksimal karena hal ini adalah bentuk evaluasi kinerja pemerintahan.

Awak media melakukan konfirmasi terkait hal ini namun pihak rumah sakit memberikan jawaban yang bersifat konseptual namun tidak ada solusi akan hal ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post