Marc Marquez Beberkan Penyebab Sulitnya Lewati Francesco Bagnaia

MotoGP, UNDERCOVER - Marc Marquez harus puas finish di P2 MotoGP Aragon, Minggu (12/9/2021), sesudah bertarung seru dengan Francesco "Pecco" Bagnaia.



Marc Marquez Paparkan Pemicu Susahnya Lewati Francesco Bagnaia

Hasil balapan ke-13 Kejuaraan Dunia MotoGP 2021 itu jadi podium ke-2 untuk rider Team Repsol Honda itu sesudah kemenangan di Sachsenring, Jerman, 20 Juni lalu (seri kedelapan).

Tetapi, usaha Marquez merampas finish podium ke-2 nya pada musim 2021 ini pantas dapat acungan jempol. Start dari grid ke-4, Marquez langsung sanggup melekat Bagnaia (Ducati Lenovo) yang mengawali balapan dari pole.

Kemudian, nyaris sejauh 23 lap lomba, cuman mereka berdua yang berkompetisi di muka. Rekanan segrup Bagnaia, Jack Miller, sempat mengikuti di P3. Tapi sesudah membuat kekeliruan sampai melebar, posisi Miller merosot ke P5 saat finish.

Rangking ke-3 dihuni juara dunia Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang ketinggalan nyaris 4 detik dari Bagnaia.

Untuk Bagnaia sendiri, podium khusus MotoGP Aragon jadi kemenangan pertama kalinya sepanjang turun di MotoGP semenjak 2019. Tetapi, jika menyaksikan bagaimana kegigihan dan ketenangan rider Italia itu bertanding menantang Marquez, kemenangan itu patut diambilnya.

Di tiga lap paling akhir, Marquez memandang itu peluang finalnya untuk geser Bagnaia di P1. Dia terdaftar 7x sanggup melalui Bagnaia tetapi juara dunia Moto2 2018 itu selalu sukses ambil kembali P1.

"Saya telah usaha semaksimal mungkin memberinya yang terbaik," kata Marquez sesudah balapan. "Bila terlampau memaksakan, saya cemas jatuh dan orang akan memberi komentar kembali. Saya pikir, pemirsa benar-benar nikmati tanding kami."

Sebagai rider, juara dunia motor balap 8x itu - enam salah satunya di MotoGP (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) - terang benar-benar ingin menang.

"Tetapi saya sudah mengetahui itu akan susah. Menantang beberapa rider Ducati sangat susah karena mereka selalu mengerem benar-benar dekat sama tikungan (late braking). Tapi yang khusus, Pecco membalap prima. Itu yang susah dilaksanakan," kata Marquez.

Kurang 13.500 fans di Aragon melihat langsung bagaimana Marquez seringkali ambil posisi Bagnaia tapi tidak sanggup bertahan. "Peluang paling akhir saya berada di Tikungan 12," sebut jawara kelas 125cc 2010 dan Moto2 2012 itu.

"Saya 2x coba melaluinya di Tikungan 15. Tapi, Pecco bertahan sangatlah baik. Tenaga besar Ducati membuat Desmosedici GP21 bisa lebih cepat plus akselerasi lebih bagus dibanding kami.

"Saya tidak berasa nyaman di T12 tapi harus tetap coba. Lantas, saya masuk gravel. Waktu itu, saya berpikiran harus sanggup menuntaskan balapan. Saya suka sanggup finish ke-2 . Tentu saja karena perasaan dan pendekatan saya pada satu permasalahan."

Lebih jauh Marc Marquez menambah, tiap orang di teamnya telah usaha keras menolongnya supaya bisa berlomba-lomba seperti saat menantang Bagnaia.

"Itu benar-benar susah. Baru saja ini saya 2x jatuh. Saya kecelakaan sampai 3x di Silverstone dan dua di Aragon. Saya kerap terganjal selama musim. Tetapi, saya terus coba. Demikianlah langkah saya dibuat sampai seperti saat ini," ucapnya.

Dengan finish di podium ke-2 di Aragon, Marc Marquez sanggup melalui Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Jorge Martin (Pramac Racing) untuk ada di P10 klassemen dengan 79 point.

Post a Comment

Previous Post Next Post