Kisah Pilu Anggota Pasukan Orange Saat Dipecat, DPRD Pesibar Tinjau Langsung Kelokasi.

Pesisir Barat, UNDERCOVER - Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Itulah nasib yang dialami Sri Wahyuni yang merupakan tenaga penyapu jalanan atau lebih dikenal pasukan orange yang merasa adanya ketidakadilan atas pemberhentian secara sepihak terhadap Sri dan teman-teman yang lain tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pesisir Barat.



Mendengar pemecatan sang istri oleh Dinas Lingkungan Hidup, suami dari Sri Wahyuni sontak jatuh sakit.

Mengetahui kejadian memilukan itu Wakil Ketua I DPRD Pesibar, Piddinuri dan Wakil Ketua II DPRD Pesibar, Ali Yudiem, menyambagi rumah Sri Wahyuni salah satu penyapu jalanan/Pasukan Orange yang di pecat secara sepihak sehingga menyebabkan sang suaminya jatuh sakit.

Kedatangan wakil rakyat Kabupaten Pesisir Barat di kediaman Sri Wahyuni ingin memastikan informasi terkait sang suami yang jatuh sakit setelah mengatahui istrinya (Sri Wahyuni) Di berhentikan secara sepihak oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Setelah bertemu dan melihat langsung, Wakil Ketua II DPRD, Ali Yudiem membenarkan bahwa kondisi suami dari Sri Wahyuni jatuh sakit karena mengetahui sang istri di berhentikan secara sepihak oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat, memang dulu pernah sakit tapi sudah sembuh akan tetapi setelah mendengarkan istrinya yang diberhentikan secara sepihak, suami dari sri wahyuni ini kembali jatuh sakit. Jelasnya

"mohon maaf disudut-sudut Kabupaten yang kita cintai ini masih ada kondisi masyarakat kita dengan keadaan seperti ini, beberapa hari yang lalu sri dan teman-teman juga sudah mendatangi kantor DPRD mengadukan nasib mereka, karena kepada siapa lagi mereka mengadukan kalau bukan kedewan," kata Ali yudiem.

Dengan alasan mereka datang mengadukan pihak Dinas Lingkungan Hidup yang memberhentikan mereka secara sepihak, tampa ada pemberitahuan sebelumnya. Jelasnya

Masih Kata Ali Yudiem, Terkait pemberhentian secara sepihak terhadap tenaga penyapu jalan atau lebih dikenal pasukan orange coba di kaji ulang lagi, dan akan kita pertanyakan kepada teman-teman eksekutif kenapa hal ini terjadi pada saat masa-masa pandemi Covid-19, pungkasnya.

Kunjungan perwakilan DPRD juga memberikan buah tangan berupa sembako kepada keluarga sri wahyuni.

Di tempat yang sama Sri Wahyuni menceritakan terkait pemberhentian terhadap dirinya dan teman-teman secara sepihak. Tahu-tahu pada hari kamis 1Juli 2021 ada pengumuman yang ditempel dikantor dinas lingkungan hidup nama-nama yang masih bekerja sebagai penyapu jalanan atau pasukan orange.

Selain itu Sri Wahyuni juga menambahkan bahwa, "pasukan orange dibulan Desember 2020 mereka tidak mendapatkan gaji, memang kalau seperti biasanya gaji sering dirapel tapi dibayar, kalau bulan Desember gaji tidak keluar, pernah di tanyakan sama teman-teman bahwa gaji sudah di bayar akan tetapi kami tidak pernah menerima gaji itu,"jelasnya

Terakhir, "selaku penyapu jalanan berharap saya bisa masuk bekerja kembali seperti biasa, karena saya saat ini menjadi tulang punggung keluarga, karena suami dan orang tua saya sakit," pinta Sri wahyuni dengan sedih dan meneteskan air mata. (Andrean)

Post a Comment

Previous Post Next Post