BANDAR LAMPUNG – Provinsi Lampung mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan utama sektor peternakan di Indonesia pada tahun 2025. Berdasarkan laporan capaian akhir tahun Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung, daerah ini berhasil mencatatkan prestasi impresif mulai dari pengendalian penyakit, pertumbuhan populasi ternak, hingga transparansi tata kelola pemerintahan.
Apresiasi Nasional: Peringkat 2 Vaksinasi PMK
Lampung berhasil menduduki Peringkat ke-2 Nasional dalam capaian Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), tepat di bawah Jawa Timur. Dari alokasi 380.550 dosis vaksin tahun 2025, Lampung merealisasikan 379.791 dosis (99,8%) hingga November 2025.
Keberhasilan ini dibarengi dengan predikat sebagai daerah dengan realisasi anggaran operasional vaksinasi tercepat secara nasional di Zona Pemberantasan. Atas prestasi ini, Kementerian Pertanian memberikan Piagam Penghargaan kepada Pemprov Lampung pada 11 Desember 2025 di Bogor.
Populasi Ternak Unggulan yang Terus Meroket
Sektor peternakan Lampung menunjukkan tren positif yang signifikan. Berikut adalah perbandingan data populasi ternak unggulan Lampung:
| Jenis Ternak | Populasi 2024 | Populasi 2025 (Sementara) | Peringkat Nasional |
| Sapi Potong | 878.393 ekor | 905.322 ekor | Ke-3 Terbanyak |
| Kambing | 1.902.336 ekor | 1.974.609 ekor | Ke-3 Terbanyak |
| Ayam Ras Pedaging | 88.469.108 ekor | 94.814.874 ekor | Ke-8 Terbanyak |
| Ayam Ras Petelur | 14.029.863 ekor | 14.850.524 ekor | Ke-9 Terbanyak |
Inovasi Layanan: Rumah Sakit Hewan dan Inseminasi Buatan
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dalam momentum Bulan Bakti Peternakan ke-189, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Swasembada Protein Hewani. Salah satu langkah konkretnya adalah pembangunan Rumah Sakit Hewan Provinsi Lampung yang ditargetkan beroperasi pada 2026.
Layanan kesehatan hewan melalui UPTD BPKKLP juga melampaui target, dengan pengobatan mencapai 6.176 ekor (123,52% dari target). Sementara di bidang pembiakan, UPTD Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lampung sukses memproduksi 57.000 straw mani beku dari 16 pejantan unggul bersertifikasi SNI (Limousine, Simmental, Brahman, Bali, dan Sapi Krui) untuk didistribusikan secara nasional.
Kemandirian Fiskal dan Transparansi Informasi
Keberhasilan teknis di lapangan berbanding lurus dengan capaian ekonomi dan manajerial:
PAD Melampaui Target: Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor peternakan hingga 15 Desember 2025 mencapai Rp707 Juta (128% dari target awal Rp552 Juta).
OPD Paling Informatif: Disnakkeswan Lampung meraih Nilai Sempurna (100) dalam ajang Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik Provinsi Lampung 2025.
"Momentum ini harus kita jaga untuk mendukung pembangunan sektor peternakan serta mewujudkan Zero Rabies di Lampung pada tahun 2030. Kita bergerak menuju Indonesia Emas 2045 dengan fondasi ketahanan pangan yang kuat," ujar Gubernur Mirza saat meninjau progres pembangunan Rumah Sakit Hewan.
Pencapaian ini membuktikan bahwa sinergi antara kebijakan strategis Gubernur, kinerja teknis OPD, dan dukungan para peternak lokal mampu menjadikan Lampung sebagai pilar protein hewani nasional yang transparan dan akuntabel.

Post a Comment