WAY KANAN – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya revolusi pola pikir bagi para petani di Provinsi Lampung. Hal ini disampaikan saat melakukan kunjungan kerja di Kampung Nuar Maju, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Jumat (19/12/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Mirza meninjau langsung berbagai fasilitas penunjang pertanian, mulai dari mesin pengering padi (dryer), aktivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga implementasi Desa Digital. Fokus utamanya adalah mempercepat hilirisasi pertanian untuk memastikan nilai tambah produk tetap dirasakan oleh petani lokal.
Hentikan Kerugian Akibat Rantai Distribusi
Gubernur menyoroti fenomena klasik di mana petani menjual gabah basah ke luar daerah, yang kemudian justru dibeli kembali oleh masyarakat setempat dalam bentuk beras dengan harga yang jauh lebih mahal.
"Saya telah menghitung, masyarakat Lampung setiap tahun harus kehilangan potensi ekonomi sebesar Rp300 hingga Rp400 miliar hanya karena selisih harga akibat rantai distribusi yang panjang ini," ungkap Gubernur Mirza.
Target 'Beras Way Kanan' Februari 2026
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan pembangunan ratusan unit mesin pengering (dryer) di desa-desa sentra padi pada tahun depan. Di Buay Bahuga, Gubernur secara khusus menantang pemerintah daerah dan pengelola Rice Milling Unit (RMU) untuk segera melakukan branding produk lokal.
"Saya minta bulan Februari 2026 nanti, sudah ada peluncuran 'Beras Way Kanan'. Pasarkan melalui koperasi, BUMDes, hingga warung-warung lokal. Biarkan masyarakat Way Kanan mengonsumsi beras yang ditanam oleh saudaranya sendiri. Itulah esensi hilirisasi," tegasnya.
Capaian dan Dukungan Pemerintah Pusat
Gubernur memastikan bahwa sektor pertanian mendapat perhatian khusus di era Presiden Prabowo Subianto. Hal ini dibuktikan dengan:
Kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk padi dan jagung.
Jaminan suplai pupuk bersubsidi dengan diskon 20%.
Kenaikan produksi padi Lampung yang signifikan dari 2,7 juta ton menjadi 3,2 juta ton pada tahun ini.
Selain itu, Pemprov Lampung terus menggulirkan program Pupuk Organik Cair gratis yang ditargetkan menjangkau 100% desa pada tahun 2026. Uji coba program ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas lahan antara 15 hingga 20 persen.
Sinergi Menuju Kemakmuran
Menutup arahannya, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan zaman melalui kolaborasi.
"Yang bisa bertahan hari ini adalah yang mampu beradaptasi dan berkolaborasi. Tujuan kita satu: bagaimana masyarakat Lampung makmur, terutama Way Kanan. Mari kita jadikan lima tahun ke depan sebagai momentum bagi Way Kanan untuk maju dan sejahtera," pungkasnya.

Post a Comment