Tiga Organisasi Sipil Gelar Demo di Bank Lampung, Tuntut Pergantian Seluruh Direktur




Bandar Lampung, 18 September 2025 — Tiga organisasi sipil yang tergabung dalam Triga Lampung—Aliansi Komando Aksi Rakyat (AKAR), Koalisi Rakyat Madani (KERAMAT), dan Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan (PEMATANK)—menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bank Lampung. Mereka menuntut reformasi total di jajaran manajemen, termasuk penggantian seluruh empat direktur, karena dinilai tidak maksimal dalam kinerja dan diduga terlibat dalam berbagai kasus fraud perbankan.

Dalam orasinya, Ketua DPP AKAR Lampung, Indra Mustain, mendesak Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal selaku pemilik BUMD, untuk segera mengambil tindakan. “Kami minta ganti menyeluruh seluruh pejabat di lingkungan Bank Lampung, termasuk empat direkturnya harus diganti,” serunya.

Sudirman Dewa, Ketua KERAMAT, menyoroti besarnya modal dan subsidi pemerintah yang seharusnya membuat Bank Lampung dapat memberikan pelayanan terbaik, bukan malah menimbulkan dugaan korupsi. Sementara itu, Ketua PEMATANK, Suadi Romli, menegaskan bahwa persoalan ini bukan sekadar masalah teknis, melainkan dugaan fraud sistematis yang merusak kepercayaan publik.


Poin-Poin Tuntutan Massa



Dalam aksinya, massa menyampaikan beberapa dugaan masalah di Bank Lampung:

Kesenjangan Gaji: Gaji direktur yang diduga mencapai Rp100 juta per bulan, sementara gaji staf operasional rendah (Rp3–4 juta), tidak sebanding dengan kondisi perusahaan.


Ketidaktransparanan Keuangan: Tidak adanya keterbukaan hasil audit OJK dan BI menimbulkan keraguan atas kondisi keuangan bank.


Keamanan Sistem yang Lemah: Sistem IT yang bobrok menyebabkan seringnya pembobolan ATM, duplikasi data, dan pemindahan dana nasabah oleh oknum internal.


Buruknya Pelayanan dan Kepercayaan Nasabah: Sebanyak 116 kepala pekon (kepala desa) di Krui, Lampung Barat, dilaporkan memindahkan rekening mereka ke bank lain karena ketidakpercayaan terhadap pelayanan Bank Lampung.


Dugaan Fraud KUR dan Pembobolan ATM: Terdapat dugaan kerugian Rp3,1 miliar dari pemalsuan data nasabah KUR di KCP Liwa dan kerugian Rp2 miliar dari pembobolan tabungan 175 nasabah di KCP Unit 2 Tulang Bawang.

Aksi yang berlangsung diwarnai ketegangan. Massa sempat saling dorong dengan aparat kepolisian dan melempar batu ke halaman kantor Bank Lampung dalam upaya memaksa masuk. Massa mengancam akan kembali menggelar demonstrasi dengan jumlah yang lebih besar minggu depan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Post a Comment

Previous Post Next Post