BANDAR LAMPUNG, 12 September 2025 – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung memberikan klarifikasi resmi mengenai temuan beras berkutu di gudang penyimpanan mereka, menyusul pemberitaan yang beredar pada 11 September 2025. Bulog menegaskan bahwa mereka memiliki sistem yang ketat untuk memastikan beras yang disalurkan kepada masyarakat dalam kondisi baik dan bebas hama.
Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Lampung, Erdi Baskoro, dalam keterangan tertulisnya menyatakan, "Kami telah melakukan pengelolaan hama terpadu, monitoring berkala, dan fumigasi untuk menjaga kualitas beras, serta memastikan beras berkutu tidak disalurkan untuk konsumsi masyarakat."
Erdi menjelaskan, beras sebagai komoditas pangan memang rentan terhadap serangan hama, seperti kutu, terutama jika disimpan dalam jangka waktu yang lama sebagai bagian dari cadangan pangan pemerintah. Namun, Bulog memiliki prosedur standar untuk mengatasi masalah ini.
"Terhadap beras yang ditemukan berkutu tidak boleh disalurkan ke masyarakat untuk konsumsi atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)," tegas Erdi.
Untuk meningkatkan pengawasan, Bulog Kanwil Lampung akan terus melakukan pengecekan berkala ke seluruh gudang mereka. Langkah mitigasi ini dianggap penting untuk memantau kualitas beras secara berkesinambungan.
Erdi menambahkan bahwa keterbukaan informasi mengenai kondisi produk pangan sangat penting untuk membangun kepercayaan publik. Oleh karena itu, Bulog berkomitmen untuk menangani beras dengan tepat agar kualitas yang disalurkan terjamin.
"Kami memastikan penanganan beras yang tepat agar beras yang disalurkan berkualitas baik," pungkasnya.

Post a Comment