Bandarlampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Bakrie Amanah memastikan pengelolaan Masjid Raya Al-Bakrie dilakukan secara optimal. Fokus utama adalah menjaga kebersihan, keamanan, serta kenyamanan masyarakat yang datang berkunjung dan beribadah.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, saat memimpin rapat koordinasi pengelolaan masjid, Senin (15/9/2025).
“Pemprov harus hadir secara all out untuk memastikan pengelolaan yang baik, terutama dari sisi kebersihan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat di Masjid Raya Al-Bakrie,” ujarnya.
Masjid yang baru saja diresmikan pada 12 September 2025 ini langsung menjadi ikon baru di jantung Kota Bandarlampung. Lokasinya yang strategis dan desain arsitektural yang megah menjadikannya magnet bagi masyarakat, baik dari dalam maupun luar daerah.
Langkah Konkret Pemprov
Mengantisipasi lonjakan pengunjung, terutama di malam hari dan akhir pekan, Pemprov Lampung menyiapkan sejumlah langkah konkret:
Penempatan personel Satpol PP secara rutin di area masjid untuk menjamin keamanan dan ketertiban.
Penyusunan skema lalu lintas baru guna menghindari kemacetan dan mendukung kelancaran akses masyarakat.
Penekanan pada pengelolaan lingkungan bersih, baik di dalam maupun luar masjid.
“Banyak masyarakat dari luar Bandarlampung ingin berkunjung. Kita harus pastikan lingkungan masjid tetap bersih, aman, dan tertib,” tambah Marindo.
Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah
Masjid Raya Al-Bakrie tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan umat dan kegiatan sosial-ekonomi. Fasilitas yang disediakan antara lain:
Ballroom serbaguna
Ruang terbuka hijau dan taman bermain
Lebih dari 70 gerai UMKM untuk mendukung ekonomi masyarakat sekitar
Komitmen Jangka Panjang
Marindo menegaskan bahwa pengelolaan Masjid Raya Al-Bakrie akan menjadi model representatif ruang publik keagamaan di Lampung.
“Masjid ini harus menjadi tempat yang inklusif, terbuka, dan nyaman untuk seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.
Post a Comment