Pesisir Barat – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pesisir Barat pada Selasa sore, 30 September 2025, menyebabkan banjir dan longsor di Pekon Labuhan Mandi, Kecamatan Way Krui. Banjir yang melanda Pemangku Satu terjadi begitu cepat, hingga barang berharga di sejumlah rumah dan fasilitas pendidikan Taman Kanak-kanak tidak sempat diselamatkan.
Akibat peristiwa tersebut, sedikitnya 13 rumah yang dihuni 55 warga terdampak sedangkan lima warga terpaksa mengungsi sementara meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir cukup dalam. Menurut Yanuar, salah seorang warga terdampak, banjir terjadi sekitar pukul 14.30 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah itu. Luapan Sungai Way Gunung menggenangi permukiman dengan ketinggian air mencapai hingga dua meter.
“Saya baru pulang dari ladang, rumah sudah terendam, tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah,” ungkapnya. Banjir mulai surut sekitar pukul 16.00 WIB, namun warga mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Peratin Pekon Labuhan Mandi, Yudi Saputra, menjelaskan bahwa banjir di wilayahnya memang kerap terjadi terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Ia menyebut sebelumnya telah dibangun talud di beberapa titik aliran sungai, namun pembangunan tersebut belum mencakup seluruh tebing sungai yang rawan meluap ke pemukiman. Yudi berharap ada pembangunan lanjutan talud serta normalisasi Sungai Way Gunung agar banjir tidak kembali mengancam warga.
Selain banjir, Pekon Labuhan Mandi juga dilanda bencana longsor di enam titik sekaligus di sepanjang Jalan Lintas Liwa–Krui. Longsor dan pohon tumbang sempat menutup akses jalan sehingga menimbulkan kemacetan total hingga pukul 19.30 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Yudi menambahkan, dengan seringnya bencana melanda daerahnya, pemerintah diharapkan benar-benar memberikan perhatian khusus melalui langkah mitigasi dan pembangunan infrastruktur penanggulangan bencana. Menurutnya keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas. (*)
Post a Comment