Jakarta, 20 September 2025 – Ancaman gempa Megathrust kembali menjadi perhatian serius. Indonesia yang berada di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) memiliki 13 segmen Megathrust yang berpotensi memicu gempa besar dan tsunami.
Salah satu segmen paling berisiko berada di Selatan Jawa yang memanjang hingga Selat Sunda, serta Segmen Enggano di Sumatera. Kedua zona subduksi ini berpotensi melepaskan energi besar yang dampaknya bisa meluas hingga pesisir Banten, Lampung, bahkan Jakarta.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, menjelaskan energi di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika terkunci terlalu lama, energi tersebut dapat dilepaskan sekaligus, memicu gempa berkekuatan hingga M 8,7.
“Jika energi itu pecah, akan terjadi perpindahan kolom air laut yang memicu gelombang tsunami. Ketinggiannya bisa mencapai 20 meter, menjalar ke berbagai arah hingga daratan,” kata Rahma.
Dari hasil pemodelan, jika gempa terjadi di segmen selatan Pangandaran, tsunami berpotensi menerjang pesisir Banten dengan ketinggian 4–8 meter. Sedangkan wilayah Lampung yang langsung berhadapan dengan Selat Sunda disebut akan terdampak menyeluruh.
Untuk Jakarta, gelombang tsunami diperkirakan mencapai 1–1,8 meter dan tiba sekitar 2,5 jam setelah gempa. Namun, beberapa wilayah akan terkena lebih cepat:
Lebak, Banten: 18 menit
Jawa bagian selatan: 40 menit
Jakarta Utara: 2,5 jam
BRIN menegaskan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan karena dampak Megathrust tidak hanya berupa guncangan gempa, tetapi juga berpotensi menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, hingga gangguan sosial-ekonomi yang luas.
Post a Comment