Prof. Marselina Djayasinga, Representasi Perempuan di Upacara Laut Mutun Pecah Rekor MURI

 


PESAWARAN – Laut Mutun menjadi saksi sejarah baru peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Untuk pertama kalinya, upacara bendera dilaksanakan di tengah laut dengan melibatkan 565 perenang, sekaligus mencatatkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Dalam upacara bertajuk Berenang Merdeka 2025 yang digelar Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung (KPAPL), Sabtu (16/8), Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal tercatat sebagai gubernur pertama di dunia yang menjadi inspektur upacara di atas laut.

Namun perhatian publik tertuju pada sosok Prof. Dr. Marselina Djayasinga, SE, MPM. Guru Besar Universitas Lampung ini tampil sebagai satu-satunya perempuan petugas inti dengan peran pembawa baki Sang Saka Merah Putih. Selama empat jam, ia berenang dan bertahan di tengah ombak demi menunaikan tugas simbolis tersebut.

“Bangga bisa memperingati kemerdekaan di laut, sekaligus mempromosikan pariwisata Lampung. Dan yang terpenting, ini bukti perempuan bisa hadir dan berani mengambil peran di mana pun, bahkan di tengah samudra,” ujar Prof. Marsel.

Upacara di tengah laut ini tidak hanya sakral, tetapi juga spektakuler. Para peserta, mulai dari usia 7 hingga 70 tahun, terlebih dahulu berenang sejauh tiga kilometer mengelilingi pulau sebelum berkumpul di titik pengibaran bendera. Mereka kemudian membentuk formasi angka 80 sebagai simbol usia kemerdekaan Indonesia.

Sekretaris KPAPL menegaskan bahwa kehadiran Prof. Marsel sebagai petugas inti menjadi simbol kesetaraan gender di ruang publik. “Beliau bukan atlet, tapi semangat dan keberaniannya menginspirasi banyak orang,” ujarnya.

Upacara bendera ini mencatatkan dua rekor MURI sekaligus: Gubernur Lampung sebagai inspektur upacara di atas laut pertama di dunia, dan upacara bendera di permukaan laut oleh perenang terbanyak.

Bagi Prof. Marsel, pengalaman itu menjadi catatan tersendiri. “Tidak ada takutnya,” tegasnya. Kalimat sederhana yang mencerminkan keberanian perempuan Lampung, sekaligus semangat kemerdekaan yang tak lekang oleh waktu.

Post a Comment

Previous Post Next Post